Sejarah PERSIB Bandung

Post a Comment
Sebagai wargi Bandung, saya sudah dikenalkan dengan klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat sejak kecil yaitu PERSIB Bandung. Alhamdulillah di kompetisi liga 1 2024/2025, PERSIB Bandung sudah dipastikan akan menempati peringkat pertama karena memiliki poin tertinggi. 365

1933

PERSIB Bandung atau Persatuan Sepak bola Bandung merupakan klub sepak bola yang memiliki base camp di kota Bandung.

Lahir di tahun 1933, PERSIB Bandung seolah menjadi identitas wargi Jawa Barat yang terpatri kuat dari kanak-kanak hingga dewasa.

PERSIB nu aing (PERSIB milik saya) adalah jargon kebanggaan yang selalu kami teriakan dengan lantang

Jauh sebelum tahun 1933, PERSIB Bandung lahir dari klub bernama Bandoeng Inlandsche Voetbal bond (BIVB) di tahun 1923. Salah satu ketua umumnya adalah R. Atot, putra Dewi Sartika, pahlawan penggerak pendidikan di Jawa Barat.

BIVB berbasis di lapangan Tegalega Bandung dan sering kali mengundang klu dari kota lain untuk bertanding. Klub-klub inilah yang mengisiasi terbentuknya Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) di tahun 1930.

Perjalanan waktu tak membuat BIVB bertahan namun muncul klub penerus kebanggaan kota Bandung yaitu Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB) yang kemudian membentuk klub baru bernama Persatuan Sepak Bola Bandung (PERSIB) pada tanggal 14 Maret 1933.

Sejak tahun 2009, PERSIB dikelola menjadi klub profesional di bawah pengelolaan PT PERSIB Bandung Bermartabat. PERSIB Bandung sering menggelar latihan di Stadion Sidolig atau yang dikenal sebagai Stadion PERSIB. Sedianya, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kelak akan menjadi tempat latihan dan pertandingan resmi.

Prestasi

PERSIB Bandung termasuk dalam klub nasional yang memiliki jejak panjang dan segudang prestasi yang dibanggakan. Bayangkan PERSIB sudah mengoleksi 2 gelar juara di Liga Indonesia, kompetisi uta sepak bola di Indonesia. 

Tak heran bila pemain PERSIB kerap terpilih menjadi pemain tim nasional atau timnas. Meski tak lagi mengenal pemain PERSIB jaman now, saya masih bisa mengingat nama-nama pemain PERSIB saat saya kecil dulu seperti Robby Darwis, Jajang Nurjaman, atau Yaris Riyadi. Salah satu kamar di rumah kami juga kami cat dengan warna biru PERSIB sebagi bukti kami bobotoh sejati.

Salah seorang sepupu saya bahkan menamai puteranya, Vieri, seperti nama pemain PERSIB yang juga pemain timnas, Vieri Ariyanto dan Christian Vieri, legenda sepak bola Italia yang berjuluk 'Bobo'. Semoga keponakan saya ini kelak menjadi pemain sepak bola berbakat. 
Newest Older

Related Posts

Post a Comment