Jajanan Jadul Legendaris Indonesia
Sedari kecil, jajan adalah hobi utama saya. Meski badan (dulu) tergolong kurus tipis namun jangan ditanya berapa takaran jajan saya, pastinya orang takan menduga. Sejak kecil, kami yang tinggal bersama Aki dan Nini, kakek dan nenek dari pihak ayahanda memang tak dibiasakan untuk jajan di luar karena beliau termasuk orang yang sangat apik dalam hal makanan.
Sebagai mantan koki kepresidenan, beliau pandai memasak
sehingga semua jenis makanan sehat tersedia di rumah. Namun, ya namanya juga
anak-anak yang tentunya akan mudah tergoda dengan jajanan di luar. Dari sekian
banyak memori masa kecil, Jajanan Jadul Legendaris Indonesia mendapat tempat
tersendiri di hati saya.
Jajan secara sembunyi-sembunyi adalah ‘jalan ninjaku’. Salah satu pantangan yang jajanan adalah bakso dan chiki balls. Yap, bakso jajanan sejuta umat salah barang langka di keluarga kami dan juga chiki balls, si ayam berwarna kuning yang dulunya masih seharga 75 perak.
Alasan utama adalah kandungan vetsin alias MSG yang banyak yang terkandung dalam
jajanan di luar rumah. Bila dipikir-pikir, Aki termasuk orang yang aware
terhadap bahaya pecin (vetsin) di saat dulu belum banyaknya informasi seputar
nutrisi sehat.
Saat saya beralih tinggal di rumah
Embah, nenek dari pihak Ibunda, saya mulai merasakan bebasnya jajan sesuka hati
saya.
Apa saja ya jajanan jadul kesukaan saya?
Kue ‘Keju’
![]() |
Kastengel |
Tahu Berontak
Permen Chiclets
![]() |
Permen Chiclets (sumber : Kaskus) |
Permen Switzel
Permen Karet Lembaran
Kurupuk Banjur
#14DaysBlogspediaChallenge
Foto : Kaskus dan @iraatuh