Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Post a Comment
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang


Baik, berikut saya buatkan artikel sepanjang kurang lebih **750 kata** tentang **Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang**:

---

# Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang: Menyusuri Jejak Sejarah di Tepian Musi

Kota Palembang tidak hanya dikenal dengan kelezatan pempeknya dan keindahan Jembatan Ampera, tetapi juga menyimpan warisan sejarah yang luar biasa. Salah satu tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota tertua di Indonesia ini adalah **Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II)**. Terletak di tepi Sungai Musi, museum ini menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang wajib dikunjungi ketika berada di Palembang.

---

## Sejarah Singkat Museum

Gedung yang kini difungsikan sebagai Museum Sultan Mahmud Badaruddin II awalnya adalah **Kediaman Resmi Residen Belanda** pada masa kolonial. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 1823 oleh arsitek asal Belanda yang mengadopsi gaya arsitektur Indis, yaitu perpaduan antara gaya kolonial Eropa dengan unsur tropis Nusantara.

Sebelum digunakan Belanda, di lokasi ini berdiri **Keraton Kuto Kecik** atau disebut juga **Keraton Kuto Lamo**, pusat pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam. Setelah Belanda menaklukkan Palembang pada awal abad ke-19, keraton dihancurkan dan diganti dengan bangunan residen tersebut.

Pada tahun 1984, pemerintah Indonesia meresmikan gedung ini sebagai museum dengan nama **Museum Sultan Mahmud Badaruddin II**, untuk mengenang jasa Sultan Mahmud Badaruddin II, tokoh pahlawan nasional yang gigih melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19.

---

## Mengenal Sultan Mahmud Badaruddin II

Sultan Mahmud Badaruddin II (1767–1852) adalah salah satu sultan Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah pada periode 1803–1821. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berani menentang dominasi Belanda, terutama dalam hal monopoli perdagangan timah dan lada.

Perlawanan yang dipimpinnya membuat Belanda kesulitan menguasai wilayah Palembang. Namun, pada akhirnya kesultanan berhasil ditaklukkan, dan Sultan Mahmud Badaruddin II dibuang ke Ternate hingga akhir hayatnya. Namanya kini diabadikan bukan hanya dalam museum, tetapi juga pada **Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II** di Palembang.

---

## Koleksi Museum

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II memiliki sekitar **3.800 koleksi**, sebagian besar merupakan peninggalan sejarah dan budaya Palembang. Beberapa koleksi yang menarik di antaranya:

1. **Arca dan Peninggalan Sriwijaya**
   Museum ini menyimpan arca-arca peninggalan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim besar yang berpusat di Palembang pada abad ke-7 hingga 13. Koleksi berupa arca Buddha, prasasti, serta replika prasasti Kedukan Bukit memberikan gambaran kejayaan Sriwijaya di masa lalu.

2. **Koleksi Kesultanan Palembang Darussalam**
   Pengunjung bisa melihat berbagai benda peninggalan kesultanan, mulai dari naskah kuno Al-Qur’an tulisan tangan, alat musik tradisional, hingga senjata pusaka. Ada juga replika singgasana sultan yang menambah kesan megah.

3. **Kain Songket Palembang**
   Salah satu daya tarik museum adalah koleksi kain songket khas Palembang. Kain ini dikenal dengan keindahan motifnya yang mewah, biasanya dibuat dengan benang emas atau perak.

4. **Numismatik dan Mata Uang Kuno**
   Museum juga menyimpan berbagai mata uang kuno, baik yang digunakan pada masa Sriwijaya, Kesultanan Palembang, maupun era kolonial.

5. **Foto dan Dokumentasi Kolonial**
   Koleksi foto-foto lama Palembang tempo dulu membuat pengunjung dapat membandingkan wajah kota di masa lalu dengan Palembang modern saat ini.

---

## Arsitektur Museum

Bangunan museum merupakan perpaduan gaya arsitektur kolonial Belanda dengan sentuhan lokal. Bangunan dua lantai ini memiliki ciri khas atap tinggi, jendela besar, dan teras luas yang sesuai dengan iklim tropis. Dari bagian depan museum, pengunjung bisa langsung melihat panorama Sungai Musi dengan latar belakang Jembatan Ampera yang ikonik.

Letaknya yang strategis membuat museum ini mudah dijangkau, sekaligus memberi pengalaman sejarah yang berpadu dengan keindahan alam Palembang.

---

## Peran Museum dalam Pendidikan dan Budaya

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi. Banyak pelajar, mahasiswa, hingga peneliti datang ke sini untuk mempelajari sejarah Palembang, Kesultanan Palembang Darussalam, serta warisan Sriwijaya.

Selain itu, museum juga sering menjadi lokasi kegiatan budaya, seperti pameran songket, pertunjukan seni tradisional, hingga seminar sejarah. Hal ini menjadikan museum sebagai ruang interaksi budaya yang terus hidup.

---

## Wisata Sejarah di Jantung Palembang

Mengunjungi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II memberikan pengalaman berbeda dibanding sekadar berwisata kuliner atau berbelanja. Dari museum ini, wisatawan dapat menyelami perjalanan panjang Palembang dari masa Sriwijaya, era kesultanan, hingga masa kolonial.

Letaknya yang bersebelahan dengan Jembatan Ampera dan Pasar 16 Ilir membuat museum mudah dijadikan bagian dari paket wisata kota. Setelah puas berkeliling museum, pengunjung bisa berjalan kaki menikmati suasana tepian Sungai Musi, mencoba perahu ketek, atau mencicipi pempek asli Palembang.

---

Baik, saya tambahkan informasi **jam buka dan harga tiket masuk Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang** agar lebih lengkap:

---

## Informasi Jam Buka dan Tiket Masuk

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II cukup mudah diakses oleh masyarakat maupun wisatawan. Berikut detailnya:

* **Jam Operasional**
  Museum dibuka setiap hari, mulai **pukul 08.00 hingga 16.00 WIB**. Waktu terbaik untuk berkunjung biasanya di pagi hari, karena suasana masih sejuk dan pengunjung belum terlalu ramai.

* **Harga Tiket Masuk**
  Harga tiket masuk sangat terjangkau, yaitu:

  * **Dewasa**: Rp5.000 – Rp10.000
  * **Pelajar/Mahasiswa**: Rp2.000 – Rp5.000 (biasanya dengan menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa)
  * **Turis Mancanegara**: sekitar Rp10.000 – Rp20.000

Harga tiket bisa berubah sesuai kebijakan pemerintah daerah, tetapi secara umum tetap murah sehingga tidak menjadi beban bagi wisatawan.

* **Fasilitas Pendukung**
  Di area museum tersedia fasilitas seperti ruang pameran yang luas, toilet, area parkir, hingga pemandu wisata (guide) yang bisa membantu menjelaskan sejarah dan koleksi museum. Karena lokasinya berada di pusat kota, pengunjung juga mudah menemukan tempat makan, penginapan, hingga akses transportasi umum.




Museum Sultan Mahmud Badaruddin II adalah saksi sejarah panjang Palembang yang menyimpan kisah tentang kejayaan, perjuangan, dan kebudayaan. Dengan koleksi yang beragam, arsitektur indah, serta lokasinya yang strategis di jantung kota, museum ini menjadi tempat ideal untuk mengenal lebih dekat identitas Palembang.

Bagi masyarakat lokal, museum ini adalah simbol kebanggaan. Sementara bagi wisatawan, museum ini adalah jendela untuk memahami Palembang lebih dalam, bukan hanya sebagai kota pempek, tetapi juga sebagai kota tua yang kaya sejarah dan budaya.

Newest Older

Related Posts

Post a Comment