Healing di Running Track Gasibu Bandung

Post a Comment
Gasibu Bandung

  
Bagi warga Bandung Jawa Barat, nama 'Gasibu' pasti sudah tak asing lagi di telinga. Gasibu merupakan lapangan yang menjadi ikon kota Bandung. Salah satu yang menarik dari tempat ini adalah running track Gasibu.

Sejarah Gasibu

Salah satu ruang terbuka hijau di Bandung adalah Lapangan Gasibu yang terletak di antara Jalan Diponegoro,Jalan Surapati, dan Jalan Sentot Alibasah, tepat berada di seberang Gedung Sate Bandung. 

Saya sendiri lahir dan besar di kawasan Gasibu sehingga sedikit merekam jejak historis lapangan yang memiliki luas 25.686 m2 ini.

Gasibu sendiri berasal dari singkatan 'Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara'. Gasibu telah ada sejak tahun 1920-an yang digunakan sebagai tempat latihan klub sepakbola dan pertandingan yang digelar. Di era penjajahan Belanda, Gasibu dikenal dengan nama 'Wilhelmina Plein' yang digunakan sebagai tempat berolahraga dan acara-acara resmi penjajah karena lokasinya yang berada tepat di depan Gedung Sate.

Pada tahun 1950–1960-an, Gasibu lebih banyak digunakan sebagai pusat  olahraga dan tempat pertandingan sepak bola lokal. 

Dari tahun 1970 - 1990, setiap Minggu pagi, Gasibu dipenuhi masyarakat yang ingin berolah raga di running track Gasibu yang saat itu dikenal dengan batu bata halus berwarna merah. Dulu, banyak penjaja jasa sewa raket dan kok untuk teman Menong yang ingin bermain bulu tangkis di Lapangan Gasibu.

Karena berada di seberang Gedung Sate, Gasibu juga digunakan untuk kegiatan resmi pemerintahan atau kegiatan lain yang bersifat sosial.

Saya sering mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu sejak masih duduk di SD hingga SMA dengan pembina upacara Gubernur Jawa Barat yang berbeda di setiap masanya. Setiap Idul Fitri, keluarga Embah selalu melaksanakan sholat Ied di Gasibu dan diperkenankan untuk mengikuti acara salam-salaman setelah sholat. 

Bila ada perhelatan dengan panggung besar, dahulu Gasibu menjadi tempat terbaik karena luas dan kemudahan akses transportasi. Bila orang lain mengenakan outfit terbaik untuk menonton keramaian di Gasibu, saya dan sepupu-sepupu cukup mengenakan outfit sehari-hari atau bahkan baju tidur untuk menonton konser artis ternama. Saya bahkan sempat menonton demo besar di tahun 1998 (sudah lama sekali ya😊).

Di awal tahun 2000-an, Lapangan Gasibu digunakan sebagai bagian dari pasar kaget yang digelar setiap Minggu pagi.

Penataan Ulang Gasibu

Gasibu memasuki wajah baru setelah penataan ulang di tahun 2014 - 2015. Renovasi ini dilakukan untuk menata kembali area olah raga, taman dan area publik lain. 

Area sekeliling Gasibu ditata dengan lebih indah, tanaman bunga menambah keasrian pepohonan tinggi yang sudah ada sejak lama. Pengunjung bisa duduk di mana saja dengan adanya paving block yang lebih bersih. Gasibu juga ditata dengan desain yang menarik sebagai sarana edukasi. Teman Menong dapat mampir di perpustakaan untuk membaca buku.
lapangan gasibu
Di bagian tengah lapangan terdapat air mancur (yang jarang dinyalakan). Di pinggir lapangan di sisi Jalan Sentot Alibasah terdapat sungai kecil sebagai bagian dari Kanal Ci Kapayang, bagian dari aliran Sungai Cikapundung (sumber komunitasaleut.com) yang sering digunakan warga untuk duduk santai menikmati semilir angin di bawah pepohonan.

Gasibu juga memiliki fasilitas lengkap seperti toilet umum gratis dalam jumlah yang cukup banyak, WIFI gratis dan tempat parkir gratis. Kini teman Menong tak bisa parkir lagi di seputaran Gasibu karena lokasi parkir yang baru berada di area parkiran Gedung Sate. 

Begitupun dengan penjual makanan yang biasa mangkal di seberang Gedung Sate kini telah ditertibkan sehingga bila teman Menong ingin menikmati kuliner, silakan mencari di lokasi terdekat yaitu Taman Lansia atau dekat Telkom Gasibu yang letaknya tak begitu jauh.

Running Track

Pasca penataan lintasan lari atau running track berbentuk oval dengan keliling 664 m berganti wujud menjadi lapisan karet sintesis atau tartan yang lebih aman, nyaman dan tentu saja anti becek. Gasibu juga dikhususkan hanya untuk berolah raga dengan aturan yang lebih ketat.

Bila teman Menong ingin berolah raga di Gasibu, aturan pertama adalah wajib menggunakan sepatu dan outfit olah raga karena petugas tak akan mengijinkan teman Menong untuk memasuki area lapangan dengan sandal dan baju seadanya. Running track terbagi menjadi 4 lintasan yang diberi warna biru muda dan biru tua dengan tulisan menarik.
lapangan gasibu
Sayangnya, setelah sekian lama, lapisan karet sintesis sering kali menggelembung membuat lintasan tak nyaman di beberapa bagian.

Teman Menong tak lagi diperkenankan untuk mengunakan area lapangan di bagian tengah untuk aktivitas apapun. Teman Menong juga dilarang bermain bola, bulu tangkis atau bermain sepatu roda. Semua aktivitas olah raga dilakukan tanpa alat. Tapi jangan khawatir, teman Menong masih bisa melakukan banyak keseruan kok😍!

Saya sendiri masih sering mampir ke Gasibu setiap Jumat pagi. Jalan kaki di bawah sinar matahari yang hangat menjadi pilihan terbaik. Bagi saya yang hanya berjalan santai, saya memilih lintasan luar. Namun bagi teman Menong yang memilih lari, silakan pilih lintasan terdalam. Bila bingung, teman Menong dapat membaca tulisan lucu yang berada di lintasan. Petugas juga akan selalu mengingatkan lewat pengeras suara.

Dengan jalan santai, teman Menong bisa menghabiskan waktu kurleb 30 menit untuk 5x putaran yang cukup membuat badan berkeringat. Selepas jalan santai, teman Menong bisa cooling down di bagian pinggir lapangan yang terkadang menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis.

Berada di running track Gasibu terkadang membawa saya kembali ke masa silam. Saya masih mengingat kenangan menghabiskan sore bersama sepupu-sepupu dengan bermain bola karet di Gasibu. Kini kami semua sudah menikah dan hidup terpisah di berbagai kota.

Emak-emak dengan outfit olah raga menarik, anak muda yang serius, pasangan suami - istri, keluarga kecil bahagia, sekelompok siswa yang dipandu guru, atau bapack-bapack purna tugas yang sedang reuni. Suasana running track Gasibu menjadi gambaran keceriaan warga yang memadukan olahraga dan sisi humanis.
Newest Older

Related Posts

Post a Comment