Berkunjung Ke Kampung Naga Tasikmalaya

Post a Comment
 
Salah satu kampung tradisional yang masih eksis hingga saat ini adalah Kampung Naga Tasikmalaya. Alhamdulillah, saya dan Zauji akhirnya bisa berkunjung ke kampung istimewa yang sudah banyak dikenal hingga mancabegara. 840

Travel dan Bis

Karena tak memiliki kendaraan pribadi, saya dan Zauji mencari moda transportasi termudah untuk bisa mencapai Kampung Naga. 

Lokasi Kampung Naga sendiri berada di Jalan Raya Garut – Tasikmalaya, Desa Neglasari Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Kami sendiri mengetahui bila Tasikmalaya terbagi menjadi dua yaitu Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk sampai di Kampung Naga, teman Menong bisa memilih opsi pertama yaitu menggunakan Aragon Shuttle dan diantar ke Kampung Naga dengan tambahan biaya kurleb Rp. 40.000/antar, kedua bis Karunia Bakti rute Jakarta - Tasikmalya via Garut yang berarti melewati Kampung Naga atau ketiga travel omprengan dengan biaya Rp. 140.000 Bandung - Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya via Garut. 

Akhirnya kami memilih travel omprengan karena tak ada informasi lain tentang transportasi langsung menuju Kampung Naga. Travel omprengan ini melayani antar jemput sehingga kami hanya tinggal duduk manis. Sayangnya karena buka travel resmi, fasilitas mobil menjadi seadanya termasuk mobil yang terbilang kecil sehingga saya, Zauji dan seorang teman berdesakan di kursi tengah, sungguh tak nyaman. Sementara kursi depan diisi penumpang yang membawa seorang anak kecil dan kursi belakangn diisi dua orang penumpang plus barang. Dan ternyata, satu orang penumpang di belakang adalah sopir cadangan.

Awalnya kami mengira Kampung Naga merupakan sebuah kampung yang terisolasi dari dunia luar. Ternyata kampung ini berada tak jauh dari jalan raya dengan gapura yang mudah dikenal. Jalur ini bahkan termasuk jalur antar kota yang dilalui bis dan angkot. Tak hanya itu, area menuju Kampung Naga sendiri sebetulnya berupa area parkir yang sangat luas dilengkapi dengan guest house, warung, toko suvenir dan rumah warga.

Kampung Naga

Teman Menong dapat menginap di Kampung Naga asal telah mendapat ijin dari Kuncen atau Ketua Kampung Adat. Rumah di Kampung Naga terbuat dari kayu dengan dinding bilik atau anyaman bambu. Atapnya terbuat dari  ijuk, serabut hitam dan keras yang berfungsi sebagai pelindung pangkal pelepah daun aren. Lingkungannya tampak bersih, terlihat dari tak ada sampah yang tercecer di jalanan. 

Tak ada listrik, semua nya begitu sederhana dengan kekhasan pedesaan. Rumah-rumah di Kampung Naga juga tabu untuk dicat sehingga masih menampakan warna dan tekstur aslinya yang justru menambah eksotis.

Sebagai catatan, Kampung Naga tidak dialiri listrik. Kamar mandi atau toilet terletak di luar area pemukiman sehingga teman Menong harus mempertimbangkannya baik-baik (Ini salah satu alasan saya menolak ajakan Zauji menginap disini😞) . Meski begitu, toilet di Kampung Naga bersih dengnan air pancuran yang mengalir jernih.

Namun, bagi teman Menong yang menyukai tantangan untuk menginap di tempat baru dengan suasana alami, pastinya akan bisa merasakan sensasi istimewa. Lingkungan yang benar-benar tradisional dan jauh dari hiruk pikuk kota. 

Meski begitu, sinyal internet masih terjangkau dengan baik sehingga teman Menong tak perlu khawatir kehilangan informasi. Hanya saja aturan ketat Kampung Naga tidak memperkenankan adanya suara bising termasuk dari telepon genggam atau perangkat lainnya seperti pengeras suara atau musik.

Dan jangan lupa, Kampung Naga memiliki aturan adat tersendiri yang tak boleh kita langgar dan kita jaga keunikannya.

Guest House Kampung Naga

Kampung Naga memang jauh dari Alun-alun Singaparna, pusat kota Kabupaten Tasikmalaya. Tak heran bila tak banyak penginapan yang bisa teman Menong pilih. Teman Menong dapat menyewa Guest House di area parkir Kampung Naga, ruangan yang disewakan ada di lantai 2 dengan harga Rp. 2.000.000 saja (5 kamar tidur dan sharing bathroom yang dilengkapi ruang tengah yang cukup luas untuk menampung tamu). 

Pemilik Guest House yang tinggal di lantai satu yang merangkap warung berasal dari Kampung Naga. Penyewa bisa sekaligus memesan makanan untuk sarapan/makan siang/makan malam. Guest House termasuk bersih dan nyaman untuk ditinggali. Selain warung, minimarket juga tersedia kurleb 500 m di luar gerbang Kampung Naga.

Guest House ini bisa teman Menong pilih bila hanya memiliki dana terbatas namun masih menginginkan kemudahan dan kenyamanan dengan fasilitas penginapan yang cukup. Teman Menong bisa berbelanja di minimarket yang berada tak jauh dari area Kampung Naga.


Hotel Al Hambra Tasikmalaya

Hotel terdekat berada di sebelah SPBU 3346401 Rancamaya yang berjarak 14,6 km dari Kampung Naga. Di bulan Oktober 2023, hotel ini baru satu bulan beroperasi sehingga bangunan relatif masih baru (termasuk bau cat dan furnitur baru). 

Dengan desain mewah ala Timur Tengah, rasanya Al Hambra bisa menjadi pilihan. Kamar deluxe bernuansa tembaga (coklat) sedangkan kamar eksekutif bernuansa emas dengan luas yang sama, 24 m2. Setiap kamar dilengkapi dengan balkon. Hanya saja, pintu balkon tak dapat dibuka demi keamanan.

Menu sarapan dan resto memiliki banyak variasi meski rasanya tergolong biasa saja. Teman Menong bisa mencoba nasi kebuli daging kambing (yang menurut saya terlalu kuat aromanya), ketupat singaparna atau soto tasik.

Karyawan hotel juga ramah sangat melayani tamu. Sayangnya, rate hotel terbilang mahal (kurleb minimal Rp. 800.000 untuk deluxe room twin bed dengan sarapan). Teman Menong bisa memesan via aplikasi biru atau menghubungi pihak marketing agar mendapatkan potongan harga.

Berkunjung ke Kampung Naga bisa menjadi pilihan bagi teman Menong yang menyukai wisata dengan sentuhan keunikan khas nusantara dan menjadi bagian dari edukasi kearifan lokal yang tetap terpahat di hati sebagian orang yang masih mencintai tradisi.

Related Posts

Post a Comment