Maria Ulfah, Sosok Dibalik Blog “disuduthari.com”

13 comments
disuduthari.com
Sumber : Blog "disuduthari.com"

Blog “disuduthari.com” menarik perhatian saya saat pertama kali kami diberi tugas blog walking di kelas istimewa kami. Yups, kami bertemu di Blogspedia Coaching #Batch 3, kelas impian para blogger (kalau kami diperkenankan menggunakan istilah ini). Tentunya tak banyak blog yang pernah saya kunjungi menggunakan template bernuasa lembut sehingga membuat saya tergerak untuk mencoba berkenalan dengan sosok dibalik blog “disuduthari.com”, Ruang Ekspresi ini.

Tampilan blog ‘
disuduthari.com’ yang sederhana namun eye catching menyambut saya dan menumbuhkan hal berbeda saat melihatnya. Didominasi warna putih bersalut tosca, orange muda dan hitam, blog cantik ini mencuri perhatian saya dengan deretan label dan arsipnya yang tertata rapi. Kesan pertama saya saat berkunjung di blog ‘disuduthari.com’, saya sudah bisa menduga bila pemiliknya bukanlah sekedar blogger pemula. 

Blog 'disuduthari.com'

Setiap Rasa Berhak Ada. Ada hentakan saat saya membaca tagline puitis ini. Tak banyak pertimbangan, saya pun mengiyakan ajakan ‘seseorang’ untuk menjadi partner blogging. Tak disangka, ternyata blog beliau lah yang saya pilih sebagai blog favorit di tugas sebelumnya.

Maria Ulfah, demikian nama perempuan cantik yang menjadi pasangan blogging saya kali ini. Di kelas ini kami diharuskan menggarap suatu proyek untuk saling memperkenalkan profil blog masing-masing. Melalui chat, saya menyapa Teh Ulfah, panggilan teteh cantik yang lahir, besar dan tinggal di Sukabumi, sebuah kota di Jawa Barat yang dikenal dengan suasana sejuk pegunungan ini. 

Saat berjumpa via zoom, saya serasa telah mengenalnya cukup lama meski baru pertama kali bertemu. Sesuai dengan namanya Ulfah yang berarti ‘persahabatan’ dalam bahasa arab, Teh Ulfah benar-benar ramah dan bersahabat untuk berbagi cerita mengenai blognya yang memiliki tag line “Karena setiap rasa berhak ada…setiap orang berhak bahagia”.

Gayanya yang ramah memincut siapapun yang berkenalan dengannya. Tak terasa hampir satu jam kami berbincang secara maya. Mahasiswi tingkat akhir jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah/ Muamalah STAI Al-Masthuriyah ini pun menceritakan kisahnya menggeluti dunia blog. Seperti halnya kisah banyak penulis lainnya, Teh Ulfah pun punya hobi sama yaitu senang menulis sedari kecil. Mengaku sebagai melankolis dan plegmatis, perempuan pencinta kaya Fiersa Bestari ini tumbuh bersama blog nya dengan cara mengagumkan. 

Baginya menulis adalah bercengkrama dengan diri kita yang ideal untuk kembali pada dunia nyata dengan diri yang semakin spesial. Dunia kepenulisan adalah dunia yang dipilihnya. Sebagai bukti, beragam komunitas dan lomba kepenulisan sering Teh Ulfah ikuti di tengah seabreg aktivitasnya namun tak luput menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan. 

Dan nyatanya, dari hasil obrolan panjang lebar lewat zoom di hari Selasa pagi yang cerah, kami pun saling berbagi cerita termasuk bagaimana Teh Ulfah bisa terjun sebagai penulis blog.

`Awalnya saya resah setiap kali harus mencari referensi untuk materi perkuliahan melalui internet. Dan ternyata banyak jawaban yang saya dapatkan dari blog. Inilah yang menjadi titik nol untuk memulai blogging’- ungkapnya.

Menyukai berbagai jenis kepenulisan seperti cerpen, puisi dan buku yang terkait motivasi dan pengembangan diri, Maria Ulfah mulai menekuni blogging di tahun 2020. Blog 'disuduthari.com' lahir dengan sukacita sebagai bagian dari bentuk ke’curcol’an nya pada dunia untuk mengungkapkan segala sesuatu yang tertahan di dada atau kegelisahan di hati.

Saat saya menanyakan, mengapa memilih ‘
disuduthari’ sebagai judul blog?

Dengan lugas, Teh Ulfah menyatakan pemilihan nama blog 
disuduthari.com didasari karena rasa sukanya terhadap frasa yang membuatnya merenung begitu dalam dan lahirlah nama ‘disuduthari’. Sebuah nama yang indah sekaligus unik bagi saya yang mengenalnya.

Maria Ulfah dan Ruang Ekspresi

Blog disuduthari.com merupakan ruang ekspresi yang berisi puisi, senandika, artikel, quotes dan ulasan yang disajikan sentuhan rasa. Saat berkesempatan berbincang dengan Teh Ulfah, kesan menyentuh rasa langsung hadir seketika. Sosoknya yang lemah lembut seolah terwujudkan dalam setiap sentuhan di blog yang diasuhnya. 

Tak perlu analisis terlalu dalam, hati ini sudah menebak bila sosok istri dari R. Riswandi ini benar-benar perempuan tangguh. Segudang aktivas pengembangan diri membuatnya kaya akan wawasan dan pengalaman. Menyukai segala informasi mengenai psikologi, blog ‘
disuduthari.com’ sarat dengan untaian motivasi bagi siapapun yang bergegas untuk mengenali diri. 

Jangan terkecoh dengan wajah belia yang penuh dengan pancaran senyuman, kita tak akan pernah menduga sosok dibalik blog disuduthari.com memiliki semangat dan visi yang luar biasa siap untuk menorehkan sekeping jejak di dunia sebagai bentuk konstribusinya pada dunia.

Bagaimana Teh Ulfah bertutur?

Kisah yang sangat relatable dengan kehidupan sehari-sehari dan menginspirasi, menginformasi, mengedukasi dan memotivasi pembaca menjadi pilihan Teh Ulfah untuk mengekspresikan isi hatinya melalui blogging. Sesuatu yang dialami dan dirasakan sendiri akan lebih mudah mengalir dengan cepat, terlebih bila topiknya disukai. Berbeda halnya bila topik ‘agak berat’ dan tak begitu dikuasai, effort untuk menulispun akan terasa lebih berat. 

Diksi dan gaya bahasa yang unik menjadi kekhasan blog disuduthari yang pantas untuk dikunjungi. Fokus pada konten artikel, puisi dan sajak, Teh Ulfah sendiri masih sering berperang dengan diri sendiri karena tergoda hal lain. Solusi terbaik yang sering dilakukan adalah kembali memantapkan motivasi dan menjaga mindset. Jurus jitu lain Teh Ulfah adalah melakukan selftalk seperti :

Buat apa sih kita blogging?
Apa gunanya menulis ini?
Apa gunanya melakukan ini?
Apa pentingnya tulisan ini?

Meski kadang tak berhasil, namun setidaknya selalu ada momen terbaik untuk selalu memantapkan diri blogging Maria Ulfah. Salah satunya datang dari suami tercinta sebagai support system terbesarnya, yang selalu menyampaikan agar Teh Ulfah selalu mengembangkan diri karena punya potensi untuk menulis lebih baik dan jangan lupa untuk selalu menjaga kepercayaan pembaca.

~Setiap tulisan yang ditorehkan diharapkan menjadi bagian untuk saling mengingatkan dan menguatkan dalam serentetan perjalanan kehidupan manusia yang senantiasa rentan terhadap guncangan ~Najwa Shihab, content creator favorit.

Seperti halnya saya yang menjadikan menulis sebagai pencapaian terbesar dalam hidup saya, bumil cantik ini berharap, siapapun dapat singgah di blog ‘
disuduthari.com’ tanpa rasa ragu dan canggung untuk turut menggoreskan sebait impian sebagai blogger yang kontennya selalu membawa manfaat.

Ah, rasanya saya tak salah memilih Maria Ulfah, sosok dibalik blog 'disuduthari.com' sebagai salah satu teman seperjalanan di dunia blogging.

Related Posts

13 comments

  1. Keren yaa taglinnya karena rasa setiap rasa berhak ada, terngiang banget di kepala. Bener banget karena setiap orang butuh untuk menerima dan memvalidasi setiap emosinya keren!

    ReplyDelete
  2. Kalau yang puitis-puitis begitu pastinya memiliki perbendaharaan kata yang banyak, pintar mengolah kata, dan pandai menyisipkan makna secara tersirat.

    ReplyDelete
  3. Setuju sama Mba Imayati, aku langsung terpanah sama kata-kata setiap rasa berhak ada. Sampe mikir apa semua rasa pernah aku rasain ya? Keren dah nih kolaborasinya. :)

    ReplyDelete
  4. Nama blognya unik ternyata memang punya arti yg mendalam.

    ReplyDelete
  5. Aku juga suka sama blognya Mba Maria. Suka liat template-nya. Hehe, salam kenal Mba :)

    ReplyDelete
  6. Kedua nya oke dan mantap tulisan menong dan disuduthari..

    Saya suka sekali tulisan berbau puisi mba..
    🙏

    ReplyDelete
  7. Kok ngena banget ya setiap rasa berhak ada.
    Terimakasih mengingatkan jika sebuah rasa yang ada itu adalah manusiawi dan tidak mampu kita hindari.

    ReplyDelete
  8. Mbak Maria Ulfah tu..kaya diksinya kalau berkata-kata. Eh baru tau ternyata penggemarnya Bung Fiersa juga~

    Tengkyu mbak menong ulasannya asyik dibaca :D

    ReplyDelete
  9. Klao bloggingbya mau bertahan lama, memang harus ada support sistem ya teh.

    ReplyDelete
  10. Dari awal aku udah familiar sama nama mbak Maria Ulfah soalnya paling gercep kalo ngumpulin tugas. Ternyata oh ternyata kita sama-sama mahasiswa tingkat tua dan mbak Maria bisa secepet itu kalo ngerjain tugas. Semoga mbak Maria dan debay nya sehat-sehat. Dan buat mbak menong tetap semangat dalam berkarya yaaa.

    ReplyDelete
  11. Wah sangat keren tulisannya kak. Memang harus saling mendukung satu sama lain y

    ReplyDelete

Post a Comment