Penyakit Zoonosis di Indonesia Bagian 1

15 comments
penyakit zoonosis di Indonesia

Pekan lalu kami kedatangan tamu dari Direktorat Kesehatan Veteriner, Kementerian Pertanian. Seorang teman membisiki saya untuk mengikuti kegiatan sosialisasi mengenai penyakit zoonosis di Indonesia. Awalnya saya tak tertarik karena memang peserta disarankan memiliki latar belakang pendidikan biologi. Alhamdulillah materi yang diberikan benar-benar membuka wawasan kami mengenai zoonosis. 

Zoonosis

Zoonosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau dari manusia ke hewan sebaliknya. Narasumber menyatakan secara global, diperkirakan sekitar satu miliar kasus penyakit dan jutaan kematian terjadi setiap tahun akibat zoonosis. Penularan zoonosis dari hewan ke manusia dapat melalui kontak langsung dan tidak langsung, makanan, air atau udara, dan perantara penyakit lainnya.

Meski dekat dengan keseharian kita, sebagian besar dari kita tak pernah mengetahui bahwa saat ini ada lebih dari 200 jenis zoonosis di dunia. Wow, fantastik ya! Zoonosis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, dan prion. Yuks, kita berkenalan dengan beberapa jenis zoonosis di Indonesia!

COVID-19

Teman Menong pasti masih teringat masa kelam pandemi di rentang tahun 2020 – 2022 lalu. Covid-19 menjadi salah satu contoh zoonosis yang kita alami saat ini. Covid-19 berasal dari virus yang ditularkan dari hewan yang diperjualbelikan di sebuah pasar tradisional di Wuhan, Cina. COVID-19 menyebabkan lebih dari 760 juta kasus dan 6,9 juta kematian telah tercatat di seluruh dunia sejak Desember 2019.

Covid-19 semoga menjadi satu-satunya pandemi yang pernah kita alami. Saya dan Zauji masing-masing terpapar hingga dua kali di tahun 2021 dan 2022. Hingga kini, saya pribadi masih merasakan trauma bila teringat rasa sakit saat terpapar dulu, terlebih kondisi Ibunda dan Zauji yang 'spesial' karena komorbid membuat saya harus ekstra hati-hati.

Alhamdulillah, keadaan di seluruh dunia sudah mulai membaik dan masyarakat kembali beraktivitas normal.

Rabies

Rabies mungkin menjadi salah satu penyakit zoonosis di Indonesia yang kita kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sumber penularan rabies adalah air liur dari hewan/manusia terinfeksi yang mengandung virus rabies. Hampir 98% kasus rabies ditularkan oleh anjing dan sisanya ditularkan melalui kucing dan monyet.

Mengapa anjing menjadi hewan penular rabies terbesar? 
Karena anjing memiliki insting untuk menggigit yang berbeda dengan kucing atau monyet.

Rabies merupakan penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat mamalia termasuk manusia. Semakin dekat lokasi gigitan dengan kepala (otak) maka virus akan semakin cepat sampai ke otak. Inilah alasan mengapa 4 dari 10 kasus kematian akibat rabies adalah anak-anak karena tinggi tubuhnya yang pendek sehingga lokasi gigitan lebih dekat ke kepala atau otak seperti bahu atau lengan.

Video mengenai korban gigitan rabies sering kali mampir di timeline media sosial, salah satunya seorang anak berusia pra remaja yang menolak saat diberikan air minum. Berdasarkan keterangan di caption, dalam tahap ini kemungkinan korban untuk kembali sehat mencapai 0% alias 99% tidak ada lagi yang bisa dilakukan secara medis.

Gejala klinis ini akan muncul dari mulai beberapa hari hingga bulanan bahkan tahunan berupa kejang-kejang, kelumpuhan pada bagian tubuh belakang, susah menelan sehingga terkesan ketakutan saat diberi minum, keluar air liur berlebihan. Saat gejala ini muncul, 100% dapat dipastikan akan berakhir dengan kematian karena virus telah sampai di otak.

rabies

Pemateri sendiri menceritakan pengalamannya bertemu seorang korban gigitan anjing rabies. Awalnya keluarga korban menyangka korban terkena sawan atau kerasukan karena tingkah nya yang aneh. Setelah ditelusuri ternyata korban pernah digigit anjing lebih dari setahun lalu. Virus rabies berinkubasi dalam tubuh dan baru memberikan gejala klinis dalam rentang waktu yang lama.

Sampai saat ini, belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Namun kita dapat meminimalisir resiko terparah rabies dengan memberikan pertolongan pertama saat digigit hewan 'tersangka' rabies.

Pertolongan pertama saat digigit anjing/kucing/monyet adalah mencucinya dengan sabun mandi batangan/sabun mandi cair atau sabun cuci piring dengan air mengalir selama 15 menit. Struktur virus rabies terbungkus dengan lipid yang dapat dipecah/dihancurkan dengan sabun. Jangan gunakan detergen untuk meminimalisir luka baru karena detergen cenderung bersifat keras dan panas.

Segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin anti rabies. Jelaskan kepada dokter ciri-ciri anjing/kucing/monyet yang mengigit agar pihak berwenang dapat melakukan tindakan pencegahan jatuhnya korban lain.

Saya sendiri memiliki banyak teman pecinta anabul. Bulan lalu kami melakukan vaksin anabul secara gratis agar kucing atau anjing peliharaan terbebas dari rabies. 

Dan ternyata penyakit zoonosis di Indonesia mengintai hewan lain selain anjing dan kucing loh? Penyakit apa saja ya? Yuks, simak kelanjutan materi penyakit zoonosis di Indonesia yang diberikan narasumber Kesmavet.

Related Posts

15 comments

  1. Ternyata Zoonosis merupakan penyakit yang berbahaya juga ya. Kita harus waspada bila memelihara hewan peliharaan di rumah, harus srlalu dijaga kebersihannya dan harus rajin vaksin atau diperiksakan ke dokter hewan.

    ReplyDelete
  2. Kalo punya peliharaan dan ada anak kecil atau ibu hamil di rumah harus lebih waspada. Ada kerabat yang suka pelihara aneka binatang aneh-aneh gitu qodarullah anaknya sakit toxo. Ini jenis zoonosis juga kan?

    ReplyDelete
  3. Saking penasarannya saya langsung cuss ke artikel lanjutannya. Khawatir juga akhir-akhir ini sering dengar ada kasus rabies. Ternyata masa inkubasinya lama sekali ya, hingga setahun. Jadi walaupun di awal seperti tidak kenapa-napa setelah digigit hewan, harus tetap minta vaksin ke dokter ya.

    ReplyDelete
  4. Ngeri juga jika terkena rabies, saya baru tahu jika virusnya bisa berinkubasi selama 1 tahun dan ini bisa menjadi salah diagnosa juga karena kejadiannya sudah lama, dikira kena sakit lain ternyata terkena virus rabies

    ReplyDelete
  5. Waah memang gak boleh disepelein ya penyakit zoonosis. Aku punya banyak kucing, jadi harus lebih berhati-hati kah

    ReplyDelete
  6. Aku juga pernah lihat kasus rabies di timeline juga mbak. Dan ngerii parah. Aku juga sempat trauma banget liat doggy, karena aku pernah digigit anjing. Sampe sekarang kalau lihat anjing rasanya masih sport jantung. Berarti pertolongan pertama pasca digigit hewan terindikasi rabies itu dicuci dengan sabun dan air mengalir ya. Makasih mbak :)

    ReplyDelete
  7. Bahaya banget zoonosis ini apalagi rabies tuh paling takut banget. Makanya aku nggak mau anakku terlalu dekat sama hewan khawatir terkena bakteri apalagi anakku sensitif banget anaknya.

    ReplyDelete
  8. Penyakit paling mengerikan tuh ya Rabies ini.... Angka kesembuhannya rendah! MAkanya jangan pernah kata "rabies" dijadikan bahan olokan atau bullying. KAlau balik kr diri kita dan keluarga gimana?

    ReplyDelete
  9. Ya Allah baru tahu tentang penyakit istilah ini. Zoonosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau dari manusia ke hewan sebaliknyai

    ReplyDelete
  10. Oh ternyata Covid bisa jadi salah satu zoonosis ya mba. Padahal dampaknya bisa luas sekali..

    ReplyDelete
  11. Saya juga beberapa waktu lalu pernah melihat video korban gigitan anjing yang diduga terkena rabies. Sedih sekali melihat mereka seperti ketakutan saat menelan air. Katanya air itu memberikan sensasi panas dan terbakar pada tenggorokan. Lebih sedihnya lagi di bagian keterangan video terdapat tulisan yang menyatakan bahwa kalau pasien sudah pada tahap seperti itu, berarti sudah tidak ada kesempatan untuk sembuh.

    ReplyDelete
  12. Bener-bener harus jaga diri banget ya kita, kita ga pernah tau kalau tiba-tiba kegigit hewan dan ternyata membawa sakit rabies ke kitanya. Baru tau juga nama penyakitnya tuh jenis zoonosis, ditunggu part selanjutnya ya

    ReplyDelete
  13. Pernah lihat videonya juga, Mbak. Yang anak korban digigit anjing. Jadi pelajaran untuk orang tua, harus ekstra pengawasan saat anak main dan cepat tanggap jika anak terluka. Karena jika efeknya jangka panjang seperti rabies, sangat menyedihkan.

    ReplyDelete
  14. BAru dengar istilah zononis ini mba, ternyata manusia juga bisa menulari penyakit ke hewan ya, bukan cuma hewan saja yang bisa menulari manusia seperti rabies. Semoga kita semua dijauhkan dari segala penyakit yang membahayakan. aamiin. TFS, mba.

    ReplyDelete
  15. Waduh ngeri ini,, barusan cek baju-baju Yang aku taruh diluar karena ngak ada space, ditiduri kucing trus kaya ada pipis sama itunya. Sempet worried juga tapi mudah"an nggak appa"

    ReplyDelete

Post a Comment