Film Indonesia Terbaik : Soulmate, Belahan Jiwa

Post a Comment
Jujur saja, saya sangat jarang menonton film Indonesia di bioskop. Memori saya mengenai film-film Indonesia memang terbatas. Namun ada satu film Indonesia yang sangat saya suka karena alur ceritanya yang beda dari biasanya. Film Indonesia terbaik : Soulmate, belahan jiwa."


Soulmate, Belahan Jiwa

Film tahun 2005 yang disutradarai Sekar Ayu Asmara ini, sukses mencuri perhatian dan memenangkan Best International Feature Film dalam New York Internatonal Independent Film & Video Festival (NYIIFVF) di tahun 2007.

Dibintangi banyak bintang ternama, alur cerita Soulmate, Belahan Jiwa, sungguh berbeda dari film Indonesia lain. Cerita diawali dengan perkenalan empat orang sahabat yang memiliki karakter dan profesi yang berbeda-beda yaitu Lina, seorang desainer (Dinna Olivia), Cairo, seorang pelukis eksentrik (Rachel Maryam), Baby Blue, arsitek yang memiliki pengalaman traumatis (Nirina Zubir) dan Arimbi, seorang psikolog (Marcella Zalianty). Selain itu terdapat tokoh lain Cempaka (Dian Sastrowardoyo) yang berpacaran dengan Bumi (Alex Wiguna).

Alur Cerita


Cerita film Indonesia terbaik : Soulmate, belahan jiwa ini terbagi menjadi dua fokus. Yang pertama adalah cerita keempat sahabat dengan beragam masalah seperti Lina yang terus-terusan mendapat kecaman karena karyanya yang dinilai terlalu ‘berani’, Cairo yang kesulitan mencari warna merah yang tepat untuk karya pameran, Baby Blue yang selalu terkenang kematian kembarannya Baby Pink dan Arimbi yang sedang menangani Katrina (Indah Kalalo), seorang pasien korban permerkosaan yang memiliki dua kepribadian.

Fokus kedua berpusat pada kisah dramatis antara Bumi yang sering kewalahan menghadapi Cempaka yang kerap tiba-tiba berlaku agresif. Dibantu Bumi yang selalu mengingatkannya untuk minum obat, Cempaka sendiri berusaha melawan pengalaman traumatis masa kecilnya yang melihat ibunya dibunuh sang ayah. Bahkan ia sendiri diperkosa sang ayah hingga hamil dan mengalami keguguran saat bermain.




Cerita berkembang, tak disangka ternyata Bumi berpacaran dengan keempat sahabat itu dalam waktu bersamaan. Dan terkuaklah bila keempat sahabat itu ternyata sama-sama mengandung anak Bumi. Tentu keempatnya marah dan berniat melabrak Bumi. Cairo sendiri akhirnya memutuskan menggugurkan kandungannya.

Arimbi yang biasa menangani pasien dengan lembut ternyata mengalami depresi dengan keadaan yang dihadapinya. Bumi berjanji menikahi ketiga sahabatnya namun tidak demikian dengan Arimbi yang diacuhkan kekasihnya itu sehingga ia berniat mengakhiri hidupnya.

Dan sisi lain, Cempaka pun berniat bunuh diri dan lari ke hutan. Di sana Cempaka melihat Arimbi yang sedang terduduk sambil menangis. Cairo, Lina dan Baby Blue yang datang menyusul Arimbi juga mencoba membujuk Cempaka agar tidak melompat dan berkata bahwa mereka semua adalah ‘Soulmate Forever’.

Bumi yang berlari mengejar tak bisa menyelamatkan Cempaka karena Cempaka menaiki pohon dan meraih tali tambang ke lehernya. Cempaka terjun dari pohon sehingga lehernya terjerat dan tewas seketika. Dan keempat sahabat itupun menghilang bersamaan dengan tewasnya Cempaka.

Film diakhiri dengan percakapan antara Bumi dan psikolog yang menangani Cempaka selama ini, dr. Katrina, yang diperankan Indah Kalalo menjelaskan kondisi Cempaka yang menciptakan empat sahabat ini ternyata alter ego, empat kepribadian yang lebih kuat dalam jiwa Cempaka akibat pengalaman traumatisnya.

Psikologis Edukatif

Tema tak lazim ini terlihat berbeda karena psycho-drama masih jarang ditampilkan dalam layar kaca Indonesia. Dan inilah alasan saya menyukai film Soulmate, Belahan Jiwa yang dibintangi Dian Sastro ini. Plot twist yang tak terduga terbaik pada masanya dan ditambah visual cantik yang memanjakan mata sungguh menjadi film ‘berbeda’ dari yang biasa saya tonton.

Film Indonesia Terbaik : Soulmate, Belahan Jiwa adalah contoh film Psikologis Edukatif. Kita dapat belajar memahami persoalan psikologis yang kerap timbul akibat trauma di masa lalu. Dalam hal ini Cempaka, gadis lugu yang mengalami gangguan psikologis terlihat dari Cempaka yang berhalusinasi. Selain itu ada empat karakter berbeda dalam diri Cempaka yang memberikan wawasan kepada kita sebagai penonton, bagaimana masa lalu yang kelam menciptakan karakter yang dapat ditarik berang merahnya menjadi karakter tokoh utama, Cempaka. Dari skala 10, saya memberikan nilai 9 untuk film Indonesia terbaik ini.

Related Posts

Post a Comment