Day 4
Saat ini, menjadi entrepreneur atau
wirausaha bukan lagi profesi alternatif namun sudah menajdi profesi utama yang
banyak dipilih banyak orang. Ibunda sendiri sudah melakoni usaha jauh sebelum
menikah. Dan ketika kami masih kanak-kanak, Ibunda merintis warung kecil yang
menjual alat-alat jahit yang masih bertahan hingga sekarang, artinya sudah 40
tahun lebih. Saat ini, saya mulai terpikir mengembangkan usaha kreatif dan unik, multigrain mix yang ramah bagi penderita diabetes dan yang sedang ikhtiar diet
Awal Usaha
Saya sendiri mulai tergerak untuk
berwirausaha setelah bekerja. Ide awal adalah karena saya tak mau bila baju yang
saya kenakan ‘kembar’ dengan orang lain. Jadilah saya mulai rajin ‘hunting’ kain
batik di Bandung untuk dijual lagi ke kantor saya. Kala itu penjual kain batik
masih langka sehingga dagangan saya laris manis.
Saya pun sempat terpikir untuk membuat desain batik sendiri, namun karena modal belum mencukupi akhirnya saya hanya berperan sebagai reseller dari sebuah butik batik di pinggiran kota Bandung. Tak suka dengan baju pasaran, akhirnya saya bertemu dengan seorang enterpreneur tangguh yang berpengalaman di bidang usaha batik khusus nya batik garutan dan cirebonan.
Klik di sini untuk baca : Jenis Batik Indonesia, Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (1)
Dari beliau lah saya mempelajari berbagai jenis batik terutama corak dan jenis kain. Hingga kini pun, baju batik tetap menjadi favorit saya sebagai baju kerja.
Diabetes
Sejak menikah, saya dan Zauji
merintis usaha produk herbal sebagai pemasok madu. Awalnya kami berkenalan dengan ambuherbal yang
lebih dahulu mengenal dr. Zaidul Akbar, seorang dokter praktisi pengobatan
sunnah, pencetus JSR, Jurus Sehat Rasulullah. Berhubung Zauji sudah lama
menderita diabetes tipe 2, kami sering berkonsultasi dengan ambu seputar
makanan yang ramah insulin.
Sebetulnya jauh sebelumnya, saya
juga sudah mengenal dokter Tan Shot Yen, dokter yang juga seorang praktisi
nutrisi. Dari beliau lah saya banyak mengenal nutrisi sesungguh nya sudah
disediakan alam tanpa olahan. Saya pun mulai mengenal apa raw food atau indeks
glikemik.
Menikah dengan diabetesi tentunya
membuat saya harus lebih ekstra memperhatikan kandungan gula dalam setiap
sajian yang Zauji makan. Alhamdulillah, meski awalnya terasa berat, akhirnya
kami bisa mengurangi beberapa kebiasaan yang sarat dengan kadar gula tinggi. Kami
pun mulai membiasakan minum teh tanpa gula (dan akhirnya Zauji hanya meminum
air putih saja), tidak lagi mengkonsumsi berbagai jenis kue dan makanan manis,
menyajikan hidangan dengan gula seminimal mungkin seperti bubur kacang hijau
atau puding agar-agar.
Multigrain Mix
Sejak
dua tahun yang lalu, Zauji mulai membiasakan untuk makan nasi merah sebagai
pengganti nasi putih. Rasa asli nasi merah hampir tak berasa alias hambar. Untuk
meningkatkan rasa dan memperkaya kandungan serat, saya mencampurkannya dengan
multigrain mix. Multigrain mix terdiri dari 15 jenis biji-bijian dan
kacang-kacangan yang dapat dimasak dengan beras putih atau beras merah sehingga
menjadi lebih kaya serat dan memiliki indeks glikemik lebih rendah.
Tak
hanya untuk penderita diabetes, multigrain mix bisa menjadi pilihan terbaik
bagi yang sedang berdiet karena mudah membuat perut terasa kenyang. Nasi
multigrain mix dapat jadi obat rindu bagi siapapun yang terbiasa mengkonsumsi
nasi putih atau nasi merah polos. Alhamdulillah gula darah Zauji masih berkisar
di bawah 200, yang berarti masih angka aman bagi seorang diabetesi.
Bagaimana sih cara memasak multigrain
mix ini?
Cuci 2
cangkir beras putih atau beras merah
Campurkan 2 sdm multigrain mix dengan beras
yang sudah dicuci
Masak hingga
matang
Nasi multigrain mix ini bisa diolah dalam berbagai versi loh tak hanya nasi biasa tapi juga bisa dibuat nasi goreng atau nasi uduk.
Nasi putih multigrain mix |
Biji dan Kacang
Biji-bijian
dan kacang-kacangan apa yang dapat digunakan?
Secara sederhana,
kita bisa menggunakan kacang hijau tanpa kulit, oatmeal, tepung jagung non
organik, barley dan lainnya yang masing-masing memiliki khasiat tersendiri.
Tentu saja awalnya kami membeli
multigrain mix ini di supermarket. Namun karena kami tak bisa memilih sendiri biji-bijian
dan kacang-kacangan yang kami suka, akhirnya saya berinisiatif untuk membuat
sendiri dengan biji-bijian dan kacang-kacangan pilihan yang berkualitas. Alhasil,
nasi merah khusus untuk Zauji menjadi lebih berasa dan enak. Saya sendiri
sering membuat nasi putih multigrain mix sendiri yang rasanya tak kalah lezat.
Nasi Goreng Multigrain Mix |
Karena sering membagikan kisah ini,
beberapa teman penasaran untuk mencoba. Dengan kemasan yang praktis dan
sederhana, walhasil, beberapa teman mulai berlangganan produk spesial ini
(termasuk buibu yang sedang berdiet looh)
Multigrain Mix |
Kami sendiri masih menanak nasi dengan cara tradisional
menggunakan dandang. Dan tentunya lebih repot karena harus melalui dua tahapan
yaitu mengaroni terlebih dahulu (dan ini harus ditunggui ya supaya tidak kebablasan
air telalu kering) lalu mengkukus nasi hingga matang selama kurleb 40 menit. Nasi
masak tradisional ini lebih sehat dan enak karena nutrisi tetap terjaga dan
kadar arsenik yang secara alami ada dalam beras lebih berkurang.
Ide usaha kreatif dan unik ini tentunya selain dapat
memberikan penghasilan tambahan, semoga saja bisa membantu teman-teman yang
sedang berikhtiar menurunkan gula darah atau mendapatkan berat badan ideal.
Klik di sini untuk mampir di ig JustMenong
#14DaysBlogspediaChallenge
Referensi dari berbagai sumber
Foto : Dokumentasi Justmenong dan @ambuherbal
No comments:
Post a Comment
Assalamualaikum, teman!
Silakan tulis komentarmu di sini.
Jangan lupa pergunakan bahasa yang baik yaaa
Assalamualaikum, friends!
Please write your comments here.
Use good language.