Berapa Biaya USG Perut atau USG Abdomen?

5 comments
biaya USG abdomen

Setelah menjalani pengobatan kanker payudara selama 2 tahun lebih, pertengahan tahun 2022 dokter bedah onkologi yang menangani Ibunda menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG perut atau USG abdomen. Berapa ya biaya USG perut ini? Yuks simak catatan selama kami menjalani prosesnya!

Perjalanan Pengobatan Kanker

Alhamdulillah, menuju tahun ketiga ini, Ibunda masih bisa beraktivitas biasa seperti halnya sebelum diagnosa kanker datang dalam hidup kami. Tiga rumah sakit yang berbeda menjadi teman kami sejak awal tahun 2020. Operasi biopsi yang dilakukan di RS Hermina Arcamanik Bandung dan mastektomi di RSUD Ujungberung Bandung dibawah pengawasan dr. Richard Sumihar Hasudungan Lumban Tobing, Sp.B.

Pasca mastektomi, beliau langsung menyarakan agar Ibunda menjalani kemoterapi sesegera mungkin. Alhamdulilah, kami mendapatkan jalan di RS Santosa Kopo yang ditangani Dr. dr. Yusuf Heryadi, SpB(K)onk. Kemoterapi dijalani Ibunda dalam 6 siklus ( 1 paket) yang berakhir di bulan Agustus 2022.

Di akhir tahun 2020, dokter Yusuf menyarankan agar Ibunda melakukan pemerikasan imunohistokimia yang juga memberikan hasil yang baik. Selanjutnya Ibunda hanya diwajibkan kontrol bulanan untuk memastikan kondisi tetap baik.

Lebih dari 1,5 tahun kami melakukan kontrol setiap bulan. Berhubung Ibunda dalam kondisi sehat, bisa berjalan dan tak ada tanda-tanda keluhan lanjutan, kontrol bulanan langsung diberikan resep saja tanpa bertemu langsung dengan dokter.

USG Perut dan Rontgen Dada

Juli 2022, dokter menyarankan USG perut (abdomen) dan rontgen dada (thorax) menjadi pemeriksaan selanjutnya. Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada penyebaran kanker ke organ lain atau tidak. Setelah dokter memberikan surat pengantar, kami pun bergegas menuju bagian radiologi di lantai 1.

Dahulu pada saat pemulihan pasca mastektomi, Dr Richard SHL. Tobing menjadwalkan rontgen dada dan USG perut untuk memastikan sel kanker apakah sudah menyebar ke paru-paru dan limpa atau tidak.

Dokter menyatakan pada umumnya, kanker payudara akan menyebar terlebih dahulu ke organ terdekat yaitu paru-paru dan berikutnya limpa sebelum menyebar ke organ lain. 

Alhamdulillah kedua hasil pemeriksaan bagus dan tidak ada tanda penyebaran. Dan kini, kami harus mengulang kembali proses tersebut.

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) perut atau abdomen merupakan prosedur pencitraan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit seperti batu empedu, batu ginjal, aneurisma aorta abdominalis, neoplasma hepar, dan karsinoma pankreas. Pemeriksaan ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambaran organ-organ di dalam rongga abdomen tanpa bersifat invasif.

Hasil pemeriksaan USG abdomen digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit pada ginjal, kandung empedu, hepar, aorta abdominalis, limpa, pankreas dan organ gastrointestinal. Kelainan yang diperiksa dapat berupa perforasi organ, perdarahan, inflamasi, batu, atau tumor.

Rontgen sendiri merupakan tindakan menggunakan radiasi untuk mengambil gambar bagian dalam dari tubuh seseorang. Rontgen dada atau rontgen thorax digunakan untuk mendiagnosis masalah kesehatan yang menimbulkan gejala di daerah dada seperti masalah paru dan pernafasan serta gangguan jantung.

Biaya Pemeriksaan

Secara administrasi, berkas yang diperlukan hanyalah surat rujukan dari dokter bedah onkologi, Dr. dr. Yusuf Heryadi, SpB(K)onk ke bagian radiologi. 

Untuk pasien rawat jalan, biaya USG perut dan rontgen dada 100% ditanggung BPJS dengan syarat ada jeda 1 bulan diantara kedua pemeriksaan. Bila pemeriksaan USG perut dilakukan pada tanggal 14 Juli maka rontgen dada baru dapat dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus.

Karena hasil USG perut dan rontgen dada ingin kami sertakan pada kontrol tanggal 11 Agustus, saya memutuskan menggunakan BPJS untuk pemeriksaan USG (karena harga lebih mahal, ini atas saran petugas radiologi) dan menggunakan biaya mandiri sebesar 200rb untuk rontgen dada.

Biaya USG perut di RS daerah Bandung bila dilakukan secara mandiri berkisar Rp. 600.000 - Rp. 800.000. 

Biaya ini tentunya bervariasi. Dilansir dari alodokter.com, biaya USG perut di Klinik Kimia Farma Rp. 660.000, RS Kebon Jati Rp. 690.000, RSU Pindad Rp. 378.000, RS Hermina Arcamanik, Rp. 794.000. RS Santosa Kopo Rp. 700.000, RSKB Halmahera Siaga Rp. 615.000, Klinik Prodia Rp. 769.000. (Harga bisa berubah sewaktu-waktu, ya!)

Saat rawat inap pemulihan pasca mastektomi di RSUD Ujungberung Bandung, tentunya biaya yang kami keluarkan untuk USG perut dan rontgen dada ini sudah masuk dalam perhitungan biaya rumah sakit yang ditanggung BPJS. 

Saya sendiri pernah menjalani pemeriksaan USG organ intraabdomen atas dan bawah dilakukan meliputi area limpa, pankreas, ginjal, RLQ (Right Lower Quadrant) saat berlebaran di IGD beberapa tahun lalu. Meski cakupan area lebih luas, biaya USG perut ini juga sepenuhnya ditanggung BPJS.

Syarat Sebelum USG Perut


Rontgen dada dilakukan hari itu juga karena tak memerlukan syarat khusus. Petugas memberikan jadwal pemeriksaan USG perut karena ada beberapa syarat sebelum USG perut yang harus Ibunda jalani.

Petugas memberikan rambu-rambu sebagai syarat USG perut yaitu puasa 8–12 jam sebelum menjalani USG perut agar organ di dalam perut terlihat jelas dan tak terhalang benda padat. Karena pemeriksaan dilakukan jam 9 pagi, Ibunda sudah mulai puasa sejak jam 11 atau 12 malam.

Gunakan pakaian yang memudahkan proses USG. Celana panjang dengan restleting di bagian depan akan lebih memudahkan agar bagian perut lebih mudah diperiksa namun aurat lain tetap tertutup.

Pemeriksaan Rontgen Dada dan USG Perut

Rontgen dada dilakukan terlebih dahulu. Dalam pemeriksaan rontgen dada, saya dan Zauji tidak diperkenankan menemani Ibunda. Karena harus memakai baju khusus, pakaian diganti dan perhiasan harus dilepas karena dapat mengaburkan gambar yang dihasilkan.

Untuk pemeriksaan USG perut, kami harus menunggu lama karena antrian yang lumayan panjang. Kali ini saya diijinkan mendampingi Ibunda selama pemeriksaan. Ibunda dipersilakan tidur terlentang di tempat yang telah disediakan dan menyesuaikan posisi pakaian agar mudah diperiksa. 

USG perut dilakukan seperti halnya USG kandungan namun dengan area yang tentunya lebih luas. Petugas mengoleskan clear ultrasound gel atau USG gel yang berfungsi sebagai pelumas juga memperjelas suara obyek yang diperiksa sehingga ditangkap oleh alat USG.


Hasil USG Perut dan Rontgen Dada

Hasil USG perut dicetak langsung saat pemeriksaan berakhir (hanya 5 menit saja). Petugas berbaik hati memberikan 'bocoran' bila kondisi hepar normal. Begitupun dengan hasil rontgen yang tak ada tanda-tanda abnormal. 

Hasil pemeriksaan USG perut dan rontgen dada secara resmi kami ambil di hari kontrol agar tak perlu bolak balik ke RS.
hasil rontgen

Alhamdulillah, hasil ini kami berikan kepada dokter Yusuf saat kontrol di bulan Agustus. Dokter menyatakan kondisi Ibunda bagus dan mengubah jadwal kontrol menjadi tiga bulan sekali. Berarti kami kembali di bulan November 2022.

Setelah melakukan USG perut dan rontgen dada sekaligus mencari perbandingan biaya USG perut di RS lain, seperti biasa, kami memperpanjang rujukan di faskes (fasilitas kesehatan) 1 agar dapat mendaftarkan online di RS Santosa Kopo sesegera mungkin. Namun, anehnya petugas di faskes 1 kesulitan untuk mendaftarkan Ibunda. Hmmm, ada apa ya?? Tunggu cerita kami, berikutnya!

Related Posts

5 comments

  1. Semoga ibundanya dan keluarga sehat selalu ya mbak. Btw kalo habis opweasi haru kontrol sampai berapa lama ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. setelah mastektomi dan kemoterapi kontrol setiap bulan sampai pemeriksaan lanjutan hasilnya bagus baru 3 bulan sekali, 6 bulan sekali

      Delete
  2. Jadi ingat mamah mertuaku almh nih. Dulu beliau juga kemoterapi teruuuusss... Tapi bukan kanker melainkan tumor, tumor payudara. Kadang masih bingung juga perbedaan tumor dan kanker deh :( Semoga ibunda mbak lekas diberikan kesembuhan oleh Allah SWT aamiin Makasih infonya, jadi tahu deh biaya USG perut di rumah sakit.

    ReplyDelete
  3. Jadi tahu biaya USG perut dari artikel ini, semoga Ibu sehat selalu ya Mbak. Memang kalau ada anggota keluarga sakit kita harus sabar, telaten dan semangat untuk mendukungnya agar lekas sembuh ya

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah masih bisa tercover BPJS ya mba. Saya sendiri juga hanya punya asuransi BPJS. Dulu saat lahiran juga bisa USG serta kontrol gratis

    ReplyDelete

Post a Comment