Sebagian besar orang tentunya memiliki 'me time' sebagai waktu menyenangkan diri sendiri. Begitu pun dengan saya. Menulis blog itu 'me time' yang berharga yang tetap membuat hati bahagia meski di tengah kepenatan pekerjaan.
Bacaan di Era 90-an
Menulis adalah hobi saya sejak kecil. Bagi saya, tugas mengarang di
setiap pelajaran Bahasa Indonesia merupakan tugas paling menyenangkan. Hobi saya
ini berbanding lurus dengan kesukaan saya membaca. Majalah Bobo, Kunclung dan
berbagai buku cerita sudah saya lahap sejak saya mulai bisa membaca di usia 5
tahun.
Menginjak bangku SMP, saya sudah menamatkan buku-buku tebal seperti Lima
Sekawan, Malory Tower, Trio Detektif dan sederet buku Enid Blyton lainnya. Tak
lupa buku-buku produk penulis Indonesia ternama seperti Lupus karya Hilman,
Mimi Elektrik karya Zara Zettira dan lainnya. (Angkatan 90-an mari merapat). Saat
SMA, bacaan saya mulai merambah buku detektif seperti Agatha Christie dan John
Grisham. “Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh” Dee Lestari dan “Saman”
Ayu Utami bacaan serius pertama saya.
Buku-buku itulah yang semakin memikat saya
untuk larut dalam dunia kepenulisan. Bagi saya, menuliskan sebuah karakter
dalam tulisan, seperti halnya mewujudkan ‘saya yang lain di dimensi yang
berbeda’. Saya bisa menjadi detektif, bangsawan, penari dan lainnya dalam sebuah
cerita rekaan saya.
Titik Balik
Mungkin ada satu titik balik yang membuat saya semakin bersemangat
menulis. Saat saya kelas 1 SMA, guru bahasa Indonesia menugaskan kami membuat
sebuah cerpen. Tak dinyana, cerpen yang saya buat menjadi cerpen terbaik saat
itu. Untuk seorang anak yang luar biasa pemalu, yang saat diberi tugas pidato,
suaranya bahkan takkan terdengar dari jarak 1 meterpun, hal itu sungguh menjadi
kebanggaan yang ternyata menjadi batu pijakan untuk saya melangkah lebih jauh.
Jadilah saya merasa, menulis adalah jalan yang
membuat saya merasa menjadi diri sendiri. Saat kuliah saya mulai aktif sebagai
pengelola mading dan selepas kuliah saya mulai bergabung dengan salah satu
komunitas penulis pertama di Indonesia dan bahkan berkesempatan menjadi salah
satu pengurusnya.
Mulailah saya aktif menulis, dengan tulisan fiksi sebagai
pilihan saya. Langkah saya mulai terhenti saat saya mulai bekerja. Kendati saya
tidak bisa berhenti menulis dan menyalurkan hobi saya melalui tulisan-tulisan
ilmiah yang menjadi bagian dari pekerjaan saya.
Blogging
Dan perjalanan waktu menuntun saya kembali
kepada dunia yang sempat saya tinggalkan. Tahun 2012, saya mulai berkenalan
dengan blog. Dan saya pun terbangun dari tidur saya dan belajar how to blog
and I found out how happy I was. Selain itu, di tahun yang sama saya bergabung
dengan satu komunitas yang bergerak di bidang edukasi secara online melalui
berbagai media sosial. Disanalah saya bertemu teman-teman seru dan tak dinyana
sebagian besar teman baru saya adalah blogger.
Saya memilih memulai mendokumentasikan perjalanan
saat berkesempatan mengunjungi berbagai daerah di Indonesia seperti Malang atau Medan. Betapa negeri ini
sangat indah dan sungguh kaya. Alamnya, budayanya, keramahan dan keanekaragaman
yang selalu mampu menghadirkan kejutan-kejutan di hati saya. I’m proud to be
Indonesian. Blog ini menjadi wahana untuk mengalirkan segala cerita
tentangnya.
Menulis itu Menyenangkan
Dan seiring dengan waktu, blog ini juga menjadi
catatan pribadi saya untuk berbagi kisah. Beberapa tulisan
–sebagian dihapus dan sebagian lagi tak pernah saya posting karena dirasa ‘too
much’– isi blog ini mulai menemukan jati diri dan perlahan
mewujud secara utuh dengan sendirinya.
Dan entah apa alasan lain itu?
Bagi saya menulis blog itu 'me time' yang menyenangkan. Saat menuangkan pikiran ke dalam bentuk rangkaian kata.
Menulis selalu menjadi saat-saat membahagiakan. Seperti halnya membaca, bagi
saya menulis adalah ‘me time’di mana hanya ada aku dan duniaku.
Post a Comment
Post a Comment