Lagi-lagi tentang pandemi.
Salah satu berkah pandemi adalah banyaknya
waktu luang untuk melakukan banyak hal yang dapat dikerjakan saat keadaan normal.
Karena lebih sering meluangkan waktu di rumah, rasanya saya perlu kegiatan lain
di luar pekerjaan kantor dan kursus online. Di awal pandemi, orang-orang memang
berinisiatif melakukan sesuatu untuk mengatasi kejenuhan. Sebagai besar beralih
ke hobi. Berkebun atau memelihara ikan hias bisa jadi alternatif yang paling banyak
dipilih.
Meski belasan tahun bekerja di lingkup
pertanian, saya akui minat saya terhadap tanaman memang sangat-sangat kurang. Padahal
(Almarhum) Ayah dan Ibunda, keduanya hobi tanaman hias. Di pekarangan belakang,
Ayah menanam berbagai jenis anggrek. Demikian pula Ibunda, tanaman apapun akan
tumbuh dengan subur saat dirawat beliau. Tangan dingin, begitu sebutan
orang-orang.
Namun, jangan tanya bagaimana putrinya saat
bercocok tanam. Jujur saja, saya bukan tipe orang yang rajin dan telaten
mengurus sesuatu.
Karena nyaris ‘dikurung’ di rumah selama
berbulan-bulan, saya pun tertarik untuk mulai berkebun. Rasa tertarik berawal
dari senangnya melihat pekarangan teman yang dihiasi berbagai sayuran baik
secara hidroponik maupun dengan menggunakan media tanah.
Benih awal saya dapatkan dari teman secara
gratis. Kangkung dan bayam menjadi pilihan karena lebih mudah tumbuh tanpa perawatan yang rumit. Benih berikutnya saya beli di instagram dan mulai jadi follower
beberapa akun berkebun.
Berkebun di Lahan Sempit
Lahan di rumah kami memang minim dan terbatas. Berada
di pemukiman padat, tak ada tanah kosong yang bisa digunakan sebagai media
tanam. Akhirnya saya meniru dan memodifikasi alternatif berkebun di lahan
sempit. Saya masih menggunakan tanah sebagai media tanam karena menurut saya
hidroponik jauh lebih ribet denga peralatan dan lahan yang lebih luas. Kami hanya
mempunya teras kecil yang masih memungkinkan mendapat cahaya matahari langsung.
Saya memanfaatkan botol air mineral 1,5 L yang dibagi dua dan digantungkan di
pagar. Beberapa pot plastik panjang diletakan di sebelah pagar dengan tujuan
cukup tersinari.
![]() |
Jejeran Pot |
Karena awam di bidang pertanian, saya pun mulai
belajar istilah-istilah pertanian dan cara berkebun. Alhamdulillah saya
menemukan kursus berkebun online dengan biaya murah hanya Rp. 25.000 saja. Beberapa
materi dasar diberikan dan cukup buat newbie seperti saya.
![]() |
💕 |
Saya pun diijinkan Ibunda Zauji untuk
memanfaatkan lahan umum yang biasanya beliau tanami rimpang dan bunga mawar
kesayangan beliau. Dengan lahan seadanya, alhamdulillah sayuran sudah saya
panen beberapa kali meski dalam jumlah sedikit.
Banyak hal baru yang saya pelajari selama berkebun. Kini saya bisa membedakan benih dan bibit, media tanam lebih baik dicampur dengan sekam, bagaimana cara menyemai, dulu yang fobia ulat kini sudah mulai berani membersihkan tanaman dari ulat jahil, tanaman juga perlu rutin dipangkas agar lebih rimbun. Hanya satu yang belum saya pahami, hama yang membuat daun pohon mawar berlubang. Secara tradisional, hama ini bisa dibasmi dengan merendam kunyit plus sabun cuci piring cair. Sayangnya hingga saat ini masih belum berhasil.
Beberapa tetangga yang kebetulan lewat dan melihat saya bermain tanah pun turut tertarik dan ijin meminta sebagian stek mawar yang sudah tumbuh atau benih sayuran. Saat saya pindah kerja ke kota asal, saya menghadiahi beberapa teman saya dengan tanaman. Semoga jadi pengingat pertemanan kami.
Kebanggaan
Tanaman kebanggaan saya adalah bunga telang dan bidara yang saya semai dari benih. Proses nya yang lama membuat perasaan luar biasa bahagia saat melihat bunga telang mulai bermunculan. Sayangnya tanaman anggrek yang sudah saya rawat sejak sebelum pandemi masih belum juga berbunga. Hmmm...sepertinya harus lebih banyak belajar nih.
Kini kemanapun saya pergi, saya punya kebiasaan baru. Rasanya mata otomatis berkeliling mencari tanaman. Naluri emak-emak mulai terasah meski hobi baru ini sering ditentang Zauji😀. Bolangers seperti saya kerap kali menemukan tanaman hias berharga mahal yang tumbuh secara liar di alam.
Mampir Yuks : 10 Spot Cantik Kawah Rengganis, Ciwidey Bandung
#BPNDay16
Foto : Dokumentasi Justmenong
No comments:
Post a Comment
Assalamualaikum, teman!
Silakan tulis komentarmu di sini.
Jangan lupa pergunakan bahasa yang baik yaaa
Assalamualaikum, friends!
Please write your comments here.
Use good language.