Day 14
Sedari kecil, jajan adalah hobi utama
saya. Meski badan (dulu) tergolong kurus tipis namun jangan ditanya berapa
takaran jajan saya, pastinya orang takan menduga. Sejak kecil, kami yang
tinggal bersama Aki dan Nini, kakek dan nenek dari pihak ayahanda memang tak
dibiasakan untuk jajan di luar karena beliau termasuk orang yang sangat apik
dalam hal makanan. Sebagai mantan koki kepresidenan, beliau pandai memasak
sehingga semua jenis makanan sehat tersedia di rumah. Namun, ya namanya juga
anak-anak yang tentunya akan mudah tergoda dengan jajanan di luar. Dari sekian
banyak memori masa kecil, Jajanan Jadul Legendaris Indonesia mendapat tempat
tersendiri di hati saya.

Jajan secara sembunyi-sembunyi adalah
‘jalan ninjaku’. Salah satu pantangan yang jajanan adalah bakso dan chiki
balls. Yap, bakso jajanan sejuta umat salah barang langka di keluarga kami dan
juga chiki balls, si ayam berwarna kuning yang dulunya masih seharga 75 perak.
Alasan utama adalah kandungan vetsin alias MSG yang banyak yang terkandung dalam
jajanan di luar rumah. Bila dipikir-pikir, Aki termasuk orang yang aware
terhadap bahaya pecin (vetsin) di saat dulu belum banyaknya informasi seputar
nutrisi sehat.
Saat saya beralih tinggal di rumah
Embah, nenek dari pihak Ibunda, saya mulai merasakan bebasnya jajan sesuka hati
saya.
Apa saja ya jajanan jadul kesukaan saya?
Kue ‘Keju’
Kue legendaris ini menjadi jajanan
favorit saya waktu kecil. Rasanya ‘wah’ bagi bocil yang gemar jajan karena
bentuknya menyerupai kue keju yang tentunya dulu hanya dapat dinikmati kalangan
atas. Kue ‘keju’ ini dijual dalam bentuk panjang yang dapat dipotong menjadi
beberapa bagian, mungkin 5 bagian. Seperti kue keju yang asli, bagian atas kue ‘keju’
KW ini berwarna kuning seperti diolesi kuning telur. Jangan bayangkan rasanya
seperti kastengel asli, ya? Kue ini sebenarnya hanya adonan tepung yang dicetak
menyerupai kastengel saja.
 |
Kastengel |
Kue keju KW super ini masih dapat
nikmati di beberapa outlet jajanan jadul yang biasa ada di mall atau di pasar tradisional. Kue jadul ini
terkadang jadi oleh-oleh Zauji bila menemani Ibunda Zauji belanja ke pasar.
Tahu Berontak
Tahu berontak adalah toge tahu atau
gehu yang ditambah bihun. Tahu berontak ini dulu banyak dijual di kawasan
(kini) Jl Pusdai, Bandung, tepatnya di area jalan pintas antara Jl. Diponegoro
dan Jl. Surapati di tahun 80-an. Tahu berontak memiliki rasa gurih yang berpadu
rasa agak manis yang berasal dari bumbu bihun. Sayang nya kini sudah jarang
ditemui lagi. Sepertinya lain waktu, saya dan Zauji harus mencoba nya di
seputaran Taman Cilaki yang menjadi pusat kuliner yang menyajikan aneka
gorengan lengkap dengan cabe rawit, saos atau bumbu coleknya.
Permen Chiclets
Permen kesukaan ini memiliki rasa mint
dan menyerupai permen karet sehingga tak bisa ditelan. Kemasannya mewah pada jamannya. Rasanya menyegarkan,
keras namun chewy saat dikunyah. Untuk ukuran anak kecil, permen Chicklets
adalah permen mewah yang harus dibeli dengan harga lumayan.
 |
Permen Chiclets (sumber : Kaskus) |
Permen Switzel
Permen dengan isi karamel dan lelehan
coklat ini menjadi permen favorit nomor satu. Permen ini masih sering saya beli
hingga tahun 90-an. Namun sayangnya, permen ini sudah lama tak diproduksi lagi.
Alhamdulillah, kini ada permen yang serupa dengan merek yang berbeda.
Permen Karet Lembaran
Saya masih ingat, permen karet lembaran ini dijual dengan harga ukuran mahal untuk anak SD, 50 rupiah per buah. Bungkus berwarna warni dan bentuknya unik berupa persegi panjang tipis. Tak semua warung atau toko menjual permen karet ini. Satu-satunya toko yang saya temui berada di dekat Pasar Cihaurgeulis, Bandung yang saya lewati setiap pergi dan pulang sekolah. Sebagai bocil yang belum diperbolehkan mengunyah permen karet, permen ini adalah idaman yang akhir nya bisa saya beli setelah menginjak kelas 3 SD.
Kurupuk Banjur
Kurupuk atau kerupuk merupakan penangan
khas orang Indonesia yang nyaris harus selalu ada dalam menu utama kita. Kurupuk banjur biasanya terdiri dari kurupuk blek kaleng atau kurupuk emih (mie) dan saos oncom pedas. Rasanya maknyuss. Kini kurupuk banjur identik dengan jajanan berbuka puasa yang bisa dibeli saat ngabuburit dengan hanya 1000 rupiah untuk 1 buah kurupuk mie ukuran sedang. Selain bulan ramadhan, kurupuk satu ini langka ditemui lagi. Saya dan seorang teman menemukan kurupuk banajur ini di sebuah resto dengan harga 13.000 rupiah untuk satu porsi yang berisi 2 kurupuk blek putih dan saos oncomnya. Well, lumayan sebagai obat rindu.
#14DaysBlogspediaChallenge
Foto : Kaskus dan @iraatuh
No comments:
Post a Comment
Assalamualaikum, teman!
Silakan tulis komentarmu di sini.
Jangan lupa pergunakan bahasa yang baik yaaa
Assalamualaikum, friends!
Please write your comments here.
Use good language.