Kurupuk Mie Sambel Oncom Yang Dirindukan Saat Ramadhan

Post a Comment
Tahun ini menjadi tahun kedua kita menjalani ramadhan dalam suasana pandemi. Berbeda dengan tahun 2020 saat kita masih asing dengan keberadaan covid 19, tahun ini meski masih banyak orang yang terpapar namun rasanya kita semua sudah mulai beradaptasi dengan menjalankan kebiasaan baru berupa pola hidup dan protokol kesehatan yang sudah dirasa melekat dengan keseharian. Meski kondisi masih belum kembali normal, tradisi ramadhan tetap hadir seperti penganan khas kurupuk mie sambel oncom.

Alhamdulillah Allah menyampaikan kita pada ramadhan tahun ini. Puji syukur, tahun ini saya menjalaninya di kota kelahiran bersama suami dan keluarga tercinta.

 

Ramadhan di Perantauan

Ramadhan selalu memberikan nuansa dan rasa yang berbeda seolah ada daya tarik magis yang berbeda dibandingkan hari-hari biasa. Dulu, saat masih menjadi perantau, berbuka puasa di rumah adalah hal yang saya rindukan. Mungkin saya hanya berkesempatan untuk sahur dan berbuka bersama keluarga di akhir pekan, dengan catatan bila saya kebetulan sedang tidak mendapat tugas. Selebihnya, saat hari kerja, saya menghabiskan sahur dan berbuka sendirian tanpa keluarga nun jauh di perantauan. Jangan tanya bagaimana rasanya.

Saya masih mengingat masa-masa di perjalanan, saat adzan berkumandang, terkadang hanya ditemani satu botol air mineral dan camilan seadanya. Suasana macet dan gelapnya jalan tol seolah melengkapi hati saya yang merasa seakan jauh dan terbuang dari keluarga. Demikian pula saat harus kembali untuk bekerja di Senin subuh. Dinginnya air berbanding lurus dengan hati saya yang enggan untuk kembali pergi. 

Hari jumat adalah waktu yang paling saya tunggu-tunggu. Dengan setumpuk agenda di akhir pekan, membuat saya selalu bersemangat untuk cepat-cepat pulang dan menikmati kurupuk mie sambel oncom.


Kuliner Ramadhan

Ada hal lain yang juga saya rindukan yaitu kuliner ramadhan. Menu yang paling saya tunggu-tunggu adalah kolak kampiun khas rumah makan padang Sari Bundo. Entahlah, mengapa saya menyukai kolak istimewa ini. Harganya yang hampir3x lipat harga kolak biasa tak menyurutkan saya untuk menyengaja mampir di daerah Gasibu demi menikmati kolak campuran ini. 

Menu lain yang mulai ngehits akhir-akhir ini adalah kurupuk mie sambel oncom super seuhah. Beuh...rasanya endeus pisan. Dulu, kerupuk jenis ini pertama saya cicipi di sebuah kafe dengan harga Rp.13.000 untuk satu porsi...Yap, betul...harga yang membuat Zauji kapok karena harga kurupuk di warung hanya Rp.1000 saja😀


The Best Part of Ramadhan

Tentu saja..10 malam terakhir yang rasanya tak boleh kita lewatkan begitu saja. Selain karena Idul Fitri semakin dekat, hari-hari terakhir adalah kesempatan kita untuk bermunajat kepada Allah. Memohon ampunan dan ridho-Nya...Agar Allah memperkenankan segala hajat dan pengharapan kita.

Dan kurupuk mie sambel oncom yang dirindukan saat ramadhan semoga akan selalu tersedia di tahun berikutnya saat pandemi telah usai.

Related Posts

Post a Comment