Situs Gunung Padang, Situs Megalitikum di Cianjur

Post a Comment
Ada wisata menarik di kawasan Cianjur, Jawa Barat yang layak teman Menong kunjungi, lokasinya sekitar 20 km dari arah Warung Kondang, Jalan Raya Cianjur – Sukabumi, Jawa Barat. Tempat wisata itu bernama Situs Gunung Padang, Situs Megalitikum. Ekspedisi Gunung Padang, perjalanan menyingkap masa lampau.

Perjalanan

Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam karena jalanan yang sempit dan agak sedikit berbatu di beberapa bagian. Saat musim hujan jalan menjadi licin dan kabut turun sehingga jarak pandang menjadi berkurang. Kendati demikian, seperti banyak tempat di pedesaan, pemandangan indah di kedua sisi jalan tersaji untuk dinikmati.

jalan menuju situs gunung padang
Pemandangan Kebun Teh Sepanjang Perjalanan Menuju Gunung Padang


pedesaan menuju situs gunung padang
Suasana Asli Pedesaan

Situs Pra Sejarah

loket situs gunung padang
Tarif Masuk Hanya Rp. 3000

Situs pra sejarah Gunung Padang ini merupakan kawasan khusus yang menjadi sorotan dunia akhir-akhir ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, usia situs Gunung Padang berkisar 109 abad -wow fantastik ya-. Dasar situs Gunung Padang sendiri terletak di ketinggian 894 m di atas permukaan laut (dpl).
gerbang situs padang

Saat ini situs Gunung Padang, situs Megalitikum dikelola oleh secara sinergi oleh pemerintah Kabupaten Cianjur, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sepuluh staf yang bertindak sebagai Juru Pelihara. Pengelolaan situs ini dibantu pula oleh Forum Peduli Situs dan Kelompok Penggerak Pariwisata yang mempromosikan ekspedisi Gunung Padang, perjalanan yang layak disematkan sebagai bagian dari destinasi wisata.

Harga tiket masuknya relatif murah dan fasilitas yang lumayan seperti toilet umum yang bersih, mesjid, warung kecil dan tempat parkir yang lumayan luas. Situs yang disebutkan oleh beberapa sumber sebagai situs megalitik terbesar di Asia Tenggara layak untuk dikunjungi.


Punden Berundak

Mengunjungi Gunung Padang, teman Menong layaknya membuka kembali lembaran buku sejarah. Seperti umumnya struktur tertua buatan manusia lainnya, di situs Gunung Padang terdapat punden berundak. Pundek berundak Gunung Padang terdiri atas lima teras yang dibangun dalam ukuran berbeda dan terbuat dari ribuan balok batu. 

Punden berundak sendiri bukan sebuah bangunan akan tetapi merupakan undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu, menghadap ke anak tangga tegak, lorong melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak.
situs gunung padang
Situs Gunung Padang, Menguak Masa Lampau

Susunan balok batu di punden di situs Gunung Padang  diantaranya secara bervariasi dengan pola susunan melintang, membujur, berdiri dan dipasak dengan batu pengunci dan berterap. 

Jenis bebatuan di situs ini adalah batu andesit yang merupakan jenis batu beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan di daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. 

Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dan lain-lain. 

Batu Alam Andesit merupakan jenis batu alam yang mempunyai tingkat kekerasan cukup tinggi dan pada umumnya berwarna gelap atau hitam.

Kuat dugaan saat membangun punden ini para leluhur sudah sangat arif akan berbagai bentuk kebencanaan yang ada. Karena keadaan alam saat itu tidak jauh berbeda dengan keadaan alam Jawa Barat saat ini yang berada dalam jalur sesar rawan gempa, longsor dan gunung berapi.

Hal ini terbukti dengan dijumpainya lapisan pasir-kerakal Sungai (epiklastik) yang berbutir very well rounded setebal sekitar 1 meter. Rupanya bidang tegas yang terlihat melalui pada Ground Penetrating Radar (GPR) itu memiliki kedalaman 3 – 5 meter di semua teras merupakan batas dengan permukaan hamparan pasir diatasnya.

Menurut salah satu anggota Tim Katastropik Purba, Dr Pon Purajatnika yang ahli arsitek, boleh jadi hamparan pasir ini dimaksudkan sebagai peredam guncangan gempa.

Punden berundak didirikan untuk menghormati makam leluhur. Sebelum menginjakan kaki di teras pertama para peziarah harus mensucikan diri di kolam batu yang terletak di kaki tangga menuju teras pertama peziarah harus mensucikan diri di kolam batu yang terletak di kaki sebelah selatan tangga. 

Kolam Batu

Rute Eskpedisi

Ada dua rute ekspedisi Gunung Padang, perjalanan menuju puncak situs. Rute pertama dapat ditempuh dengan jarak 180 m melewati tangga terjal. Rute ini tidak direkomendasikan untuk teman Menong yang memiliki fisik tidak prima atau kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Situs Gunung Padang, situs megalitikum terletak di dataran tinggi luas dengan tanjakan curam.
tangga gunung padang
Rute kedua berjarak 340 m dengan tangga yang tidak terlalu curam sehingga mudah untuk dilewati. Bila sedang tidak turun kabut, udara segar dan sejuknya angin serta pemandangan perkebunan sayuran di kanan dan kiri tangga yang hijau dan asri dapat menjadi obat penat yang mujarab.
situs gunung padang
Urutan teras dan bentuk ruang yang terdapat di masing-masing teras Gunung Padang berorientasi ke gunung dan mengikuti perjalanan bulan dan matahari. Tampaknya puncak rangkaian upacara ritual dilakukan saat bulan purnama.
Dokumentasi ESP Bandung

Gunung Padang dapat diartikan pula Gunung Pandangan. Situs Gunung Padang merupakan sebuah maqom atau tempat tinggal. Di situs ini banyak terdapat menhir dan batu dengan banyak simbolisasi diantaranya pelambangan lingga dan yoni, kujang (senjata khas Jawa Barat) dan Tapak Maung (macan). 

Setiap batu ada memiliki ceritanya masing-masing. Sebelumnya di teras keempat terdapat sebuah batu yang disebut dengan batu olah kanuragan. Akan tetapi karena sering di salahgunakan untuk kemusyrikan dan terjadi kecelakaan, batu tersebut diamankan ke tempat lain oleh pihak pengelola.
tapak maung situs gunung padang
Tapak Maung

Kujang

Menilik situs Gunung Padang, situs megalitikum ini dan latar belakang yang coba dipahami setelah berabad-abad. Sungguh suatu hal luar biasa leluhur yang membangun situs ini  dengan filosofi sarat makna yang dipadu secara harmoni. Tugas kita untuk menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan, mencorat coret situs atau bahkan mengambil bagian apapun dari situs saat melakukan ekspedisi gunung padang, perjalanan yang ditempuh tidaklah mudah dan menjaga nya lah yang akan jauh lebih sulit bila kita tak peduli.
Ingat ya, jaga selalu tempat yang kita kunjungi

Related Posts

Post a Comment