Shock…itu pertama kali yang kami rasakan saat Zauji didiagnosa ablasio retina
pada mata kanan. Rasanya tidak percaya karena satu hari sebelumnya kami masih
melakukan aktivitas normal. Sebenarnya tanda-tandanya sudah dirasakan beberapa hari sebelumnya seperti adanya serabut yang beterbangan dalam mata.
Awalnya Zauji berniat mengganti kacamata dengan ukuran minus
terbaru namun saat diperiksa ternyata dokter menyatakan ada syaraf mata yang
putus sehingga harus dirujuk ke RS fasilitas kesehatan (faskes) yang lebih tinggi. Sempat menunda
beberapa hari karena tak mengira akan seserius ini. Luas pandang mulai
berkurang, seolah ada tirai menutupi pandangan, gelap
sebagian bukan seluruh mata. Saat melihat suatu benda, bagian atas (misalnya kepala hingga pundak) tidak terlihat sedangkan bagian bawah (pundak hingga kaki) terlihat jelas atau mungkin benda bagian kiri terlihat sedangkan bagian kanan tidak terlihat.
Klik di sini untuk mampir : Pengalaman Operasi Ablasio Retina…Saat Nikmat Mata Berkurang
IGD RS Cicendo
IGD RS Cicendo
Qodarullah saat itu semua spesialis retina sedang
mengikuti seminar di luar Jawa sehingga RS yang kami tuju akhirnya memberikan
rujukan ke Pusat Mata Nasional (PMN) Cicendo via Instalasi Gawat Darurat atau IGD karena harus ditangani
segera. Barulah kami tahu, kondisi retina sudah terlanjur robek sehingga laser
sudah tidak bisa lagi dijadikan aternatif penanganan, operasi adalah jalan
satu-satunya. Karena ketidakadaan dokter spesialis retina, dokter IGD merujuk
kami untuk berobat melalui poli regular hari berikutnya.
Perjuangan itu dimulai. Akhirnya saya dan Zauji
mencari tahu itu ablasio retina dan bagaimana penanganannya sembari saling
menguatkan satu sama lain meyakinkan diri bahwa ujian ini adalah bentuk kasih
sayang Allah kepada hamba-Nya.
Ablasio retina dapat muncul salah satunya karena
faktor rabun jauh parah, minus tinggi untuk kasus Zauji, ditambah seringnya
mengangkat benda berat (pantangan ini mungkin yang tidak disadari oleh banyak
orang dengan minus tinggi), terjatuh (kecelakaan) atau benturan keras dapat
pula memperparah keadaan. Bagi beberapa pasien, kasus ablasio retina bisa
muncul tiba-tiba tanpa peringatan, tiba-tiba penglihatan gelap, bisa kedua
mata, kanan dan kiri tanpa gelaja atau penyakit penyertanya seperti diabetes
melitus atau tekanan darah tinggi, tua atau muda. Ada kasus tertentu, robekan retina disebabkan trauma benturan saat dulu semasa muda sering ikut balapan namun baru terasa pada usia menjelang 50 tahunan. Kasus lain terjadi pada pasien usia awal 40 tahun, sehat tanpa sakit apapun. Kedua mata tiba-tiba blank tidak bisa melihat.
Alhamdulillah robekan pada kasus Zauji tidak sampai mengenai titik penglihatan sehingga penglihatan masih bisa diselamatkan.
Alhamdulillah robekan pada kasus Zauji tidak sampai mengenai titik penglihatan sehingga penglihatan masih bisa diselamatkan.
Operasi Pertama
Operasi pertama dilakukan 3 minggu berikutnya,
sesuai antrian BPJS. Tindakan pertama adalah pemasangan silicon oil 1300 cSt. Silicon
jenis ini termasuk silikon yang memiliki viskositas ringan. Salah satu kelebihan
silicon oil adalah dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pasien yang akan melakukan operasi harus sudah
berada di rumah sakit H-1 operasi dan apabila kondisi normal atau tidak ada kasus
tertentu, pasien sudah bisa kembali ke rumah H+1 operasi. Seperti biasa pasien
diharuskan puasa 6 jam sebelum operasi. Operasi berlangsung kurang dari 1 jam
dengan bius lokal (hanya bagian mata saja yang dibius). Bila tak ada mual dan
muntah hebat efek obat bius, pasien bisa langsung makan pasca operasi. Kontrol
pasca operasi dilaksanakan seminggu pasca operasi.
Sebelum pulang, perawat memberikan beberapa aturan
yang harus dipatuhi pasien selama perawatan di rumah diantaranya perban harus
diganti sehari 2x dengan kapas yang harus disterilkan terlebih dahulu, obat
tetes diberikan sesuai jadwal (ada 4 obat tetes mata minidose yang harus
diberikan dalam jam yang berbeda : antibiotik, antiradang, dan lainnya), tidak
boleh terkena air selama 2 minggu, tidak boleh dikucek, kena benturan, tidak
boleh berhubungan suami istri (sementara ya), posisi harus telungkup atau
terlentang untuk silicon atau gas tertentu dan segera ke RS atau IGD terdekat
apabila penglihatan berkurang atau mual muntah hebat.
Tiga hari berada di rumah, luas pandang kembali berkurang.
Kami kira karena masih efek operasi sehingga saat kontrol 1 minggu pasca operasi baru diketahui
ternyata ada robekan baru. Tidak ada cara lain sehingga operasi berikutnya yang kembali
dijadwalkan dalam waktu 3 minggu.
Inilah luas pandang Zauji saat terjadi robekan kedua
Sambil menunggu jadwal operasi kedua, kami konsultasi ke bagian paviliun dengan dokter yang sama dengan dokter yang memeriksa di poli reguler.
Baca : RS Cicendo...Pusat Mata Nasional
Operasi Kedua
Sama halnya dengan analisa dokter di poli reguler, robekan baru muncul di tempat berbeda. Kali ini muncul masalah baru yaitu tekanan mata naik hingga 40 mmHg. efek dari pemasangan silicon oil. Tekanan mata tinggi ini dinamakan juga glaukoma sekunder yang dapat mengakibatkan kebutaan permanen apabila dibiarkan. Tekanan mata normal berkisar 14 - 20 mmHg. Tekanan mata > 20 mmHg patut dicurigai sebagai glaukoma dan biasanya disebabkan hipertensi, hipotensi, migren, gangguan vaskuler atau diabetes miletus. Dokter memberikan resep glaucon, aspar K dan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan mata. Salah satu tanda tekanan mata yang tinggi adalah rasa mual dan pusing hebat meski pada beberapa pasien tidak merasakan gejala apa-apa. Tekanan mata baru turun beberapa hari kemudian namun tangan dan kaki Zauji berasa kesemutan sebagai efek dari aspar K.
Pada operasi kedua, dokter memutuskan untuk memasang silicon oil dengan vistositas yang lebih tinggi, 5000 cSt plus operasi katarak sehingga diperlukan bius total. Katarak merupakan hal yang wajar terjadi pada kasus operasi retina. Lensa mata akan dicopot dan diganti dengan lensa buatan bersamaan dengan operasi evakuasi silikon nanti. Dengan durasi yang lebih lama, kali ini Zauji sudah bisa beradaptasi dengan obat bius sehingga tidak ada drama mual muntah seperti operasi pertama. Dengan jenis silikon yang berbeda, kali ini ada aturan baru telungkup selama minimal 8 jam sehari. Posisi ini berfungsi untuk memaksimalkan fungsi silikon untuk menekan retina agar kembali pada posisinya.
Pada operasi kedua, dokter memutuskan untuk memasang silicon oil dengan vistositas yang lebih tinggi, 5000 cSt plus operasi katarak sehingga diperlukan bius total. Katarak merupakan hal yang wajar terjadi pada kasus operasi retina. Lensa mata akan dicopot dan diganti dengan lensa buatan bersamaan dengan operasi evakuasi silikon nanti. Dengan durasi yang lebih lama, kali ini Zauji sudah bisa beradaptasi dengan obat bius sehingga tidak ada drama mual muntah seperti operasi pertama. Dengan jenis silikon yang berbeda, kali ini ada aturan baru telungkup selama minimal 8 jam sehari. Posisi ini berfungsi untuk memaksimalkan fungsi silikon untuk menekan retina agar kembali pada posisinya.
H+2 pasca operasi..ada hal di luar dugaan yang
terjadi. Apakah itu??
Klik di sini untuk baca : "Pengalaman Operasi Ablasio Retina...Part 2...Operasi Mata"
Foto : Cicendoeyehospital.org
No comments:
Post a Comment
Assalamualaikum, teman!
Silakan tulis komentarmu di sini.
Jangan lupa pergunakan bahasa yang baik yaaa
Assalamualaikum, friends!
Please write your comments here.
Use good language.