Cerita Cinta Saat Kuliah

Post a Comment
Sebagian fokus pada pencapaian cita-cita akademik sehingga terkadang menunda ‘cerita cinta’nya untuk sementara waktu. Namun jangan salah, banyak cerita cinta saat kuliah yang happy ending. 439

Kuliah Lagi

Rasanya tak percaya bila saya diberi rezeki melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kuliah berlangsung sangat serius. Seperti tak bisa bernafas dengan benar. Hari-hari diisi serba serbi perkuliahan. Kami menghabiskan sebagian besar waktu di kampus untuk kuliah dan mengerjakan tugas. Rasanya tak ada waktu untuk hal lain.

Tapi, eitsss…ada kabar bahagia di akhir semester satu. Di tengah libur antar semester kami menghadiri undangan pernikahan pertama di angkatan kami. Acara pernikahan ini digelar hanya beberapa hari setelah Ujian Akhir Semester yang dihadiri mahasiswa pascasarjana satu jurusan dari berbagai angkatan.

Dan meski sudah berstatus ‘tak sendiri’ lagi, teman saya ini masih bisa berkumpul bersama kami karena beliau dan suami sepakat untuk menjalani Long Distance Marriage atau LDM sementara beliau menyelesaikan studi.

Lalu bagaimana dengan yang lain?

Olalala ternyata kabar bahagia kedua hadir di akhir semester tiga. Dua orang teman kami menutup masa kesendirian secara bersamaan.

Asisten Dosen

Salah seorang diantaranya menikah dengan asisten dosen mata kuliah wajib ‘terseram’ yang kami ikuti. Ternyata beliau diam-diam naksir teman kami saat awal mula perkuliahan dulu. Dan tak ada satupun yang bisa mendeteksi masa PDKT mereka karena memang tak pernah terlihat bersama. Begitupun dengan teman kami yang lain yang menikah melalui ta’aruf.

Hebatnya, meski keduanya menikah di masa penelitian yang berat, keduanya dapat menyelesaikan kuliah dan menjalani seminar akhir penelitian tepat waktu dengan predikat Cum Laude. Bahkan salah satunya dalam keadaan hamil,loh! Cerita Cinta saat kuliah yang luar biasa.

Menjelang akhir semester 4, giliran teman kami yang paling supel bergaul memilih untuk menikah beberapa minggu setelah menuntaskan seminar akhir. Saya pribadi sama sekali tak mengira bila teman saya yang satu ini akan menikah lebih dulu dibandingkan kami ‘kakak-kakaknya’ karena usianya terbilang paling muda diantara kami. 

Well, ternyata saya salah duga,ya! Karena kuliah, menikah dan berkarir di perkantoran, membuka usaha atau menjadi stay at home wife bisa berjalan beriringan.

Kini teman kami yang menikah dengan asisten dosen tengah meneruskan jenjang doktoral menyusul suaminya yang sudah menuntaskan S3 beberapa tahun lalu. Jangan tanya bagaimana kesibukannya untuk tetap kuliah sambil momong tiga anak tanpa nanny.

Jomblo

Bagaimana dengan saya?

Alhamdulillah, hingga pada akhirnya mendapatkan toga dan bergelar Master, saya masih berstatus ‘jomblo’. Seperti wisuda diploma dan sarjana yang pernah saya lalui, kali ini pun Ibunda dan adik semata wayang masih menjadi pendamping wisuda setia saya.

Memang tak ada cerita cinta saat kuliah yang saya alami. Saya sendiri baru bertemu belahan jiwa beberapa tahun kemudian. Serunya, suami saya mendukung terus bila saya berkeinginan kuliah lagi. Hmmm, bagaimana ya, apakah lanjut lagi?

Related Posts

Post a Comment