Ablasio Retina: Penyebab, Gejala dan Penanganan

Post a Comment
Ablasio retina

Ablasio retina merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada mata dan banyak dialami. Meski banyak dialami namun masih banyak oranng yang tak mengetahui bagaimana penyebab, gejala dan cara penanganannya. Pengalaman ablasio retina yang dialami Zauji sejak tahun 2019 memberikan banyak pengetahuan bagi kami.

Secara biologi, retina merupakan lapisan tipis pada bagian terdalam bola mata yang berfungsi sebagai titik penglihatan. Diantara banyak gangguan pada retina, ablasio retina merupakan gangguan yang banyak dialami. Ablasio retina adalah terlepasnya retina atau selaput jala dari posisi asalnya yang dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. 

Secara medis, retina yang kurang mendapat asupan oksigen dan nutrisi akan menimbulkan kebutaan permanen sehingga ablasio retina merupakan kondisi darurat medis yang harus segera ditangani.

Menurut referensi, ablasio retina terbagi menjadi 3 jenis, ablasio retina regmatogen (penurunan kualitas tubuh vitreous karena faktor usia),  ablasio retina traksional (adanya jaringan parut yang tumbuh abnormal biasanya efek dari diabetes) dan ablasio retina eksudatif (adanya pengendapan cairan di bawah bagian retina akibat peradangan, tekanan darah tinggi parah, tumor atau kanker).

Penyebab Ablasio Retina

Penyebab ablasio retina sangat beragam dari trauma pada mata, radang, komplikasi pasca operasi katarak, minus tinggi dan glaukoma. Ablasio retina dapat muncul salah satunya karena faktor rabun jauh parah, minus tinggi untuk kasus Zauji, ditambah seringnya mengangkat benda berat (pantangan ini mungkin yang tidak disadari oleh banyak orang dengan minus tinggi), terjatuh (kecelakaan) atau benturan keras dapat pula memperparah keadaan.

Bagi beberapa pasien, kasus ablasio retina bisa muncul tiba-tiba tanpa peringatan, tiba-tiba penglihatan gelap, bisa kedua mata, kanan dan kiri tanpa gelaja atau penyakit penyertanya seperti diabetes melitus atau tekanan darah tinggi, tua atau muda.  

Ada kasus tertentu, robekan retina disebabkan trauma benturan saat dulu semasa muda sering ikut balapan namun baru terasa pada usia menjelang 50 tahunan. Kasus lain terjadi pada pasien usia awal 40 tahun, sehat tanpa sakit apapun. Kedua mata tiba-tiba blank tidak bisa melihat. 

Gejala Ablasio Retina

Zauji sendiri tak merasakan rasa sakit seperti perih, nyeri, nyut-nyutan atau apapun. Gejala awal yang dirasakan hanya berupa adanya seperti serabut tipis bertebaran di mata kanan yang sesekali muncul namun tidak mengurangi pandangan. Gejala ini baru dirasakan setelah 2 minggu pasca terjatuh dari motor.

Dan perlahan luas pandang pun mulai berkurang. Luas pandang mulai hanya sebatas setengah bagian mata, suatu obyek hanya terlihat sebelah bagian kanan saja sedangkan bagian kiri blank alias gelap sama sekali.

Luas pandang mulai berkurang, seolah ada tirai menutupi pandangan, gelap sebagian bukan seluruh mata. Saat melihat suatu benda, bagian atas (misalnya kepala hingga pundak) tidak terlihat sedangkan bagian bawah (pundak hingga kaki) terlihat jelas atau mungkin benda bagian kiri terlihat sedangkan bagian kanan tidak terlihat. 
sudut pandang ablasio retina

Penanganan

Sebetulnya robekan retina pada kasus Zauji tidak sampai mengenai titik penglihatan sehingga secara teori penglihatan masih bisa diselamatkan. Pada tahap awal ablasio retina masih dapat ditangani dengan terapi fotoagulasi laser sebagai bagian dari pencegahan namun dokter IGD menyatakan retina terlanjur robek dan satu-satunya opsi adalah operasi ablasio retina untuk menempelkan kembali retina.

Ablasio retina dapat ditangani salah satunya dengan vitrektomi, pengambilan gel vitreous (badan bening mata) dan menggantinya dengan menyuntikan gelembung gas atau silikon sebagai penahan retina agar tetap pada posisinya. 

Seiring waktu, gelembung gas akan hilang dan tergantikan oleh cairan mata alami, sedangkan bila silikon yang disuntikan akan tetap berada dalam bola mata dan diperlukan tindakan pengangkatan (evakuasi) silikon 3 – 6 bulan kemudian.

Metode lainnya adalah sceral buckling yaitu pemasangan ikat silikon pada sklera (bagian luar putih mata). Silikon akan mendekatkan dinding bola mata ke retina sehingga retina kembali ke posisi semula. Bila ablasio retina sudah sangat parah, silikon akan dipasang melingkari mata secara permanen namun tidak akan menghalangi penglihatan.

Penentuan metode didasarkan pada kasus yang dialami pasien. Terkadang dokter akan menerapkan lebih dari satu metode untuk menangani ablasio retina. Semakin cepat ditangani, ablasio retina akan semakin berpeluang untuk sembuh. 

Related Posts

Post a Comment